Dianggap Tidak Kompeten! Rusia Tolak Jawaban Kolektif Sekjen NATO: Dalih Tak Wakili 37 Negara

- 12 Februari 2022, 18:22 WIB
Pasukan Rusia dalam sebuah latihan perang
Pasukan Rusia dalam sebuah latihan perang /eng.mil.ru
 
MEDIA PAKUAN - Rusia menolak tanggapan kolektif dari NATO dan Uni Eropa atas pertanyaan tentang keamanan yang setara dan tak terpisahkan di Eropa.
 
Dalam sebuah catatan di situs resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, melalui  juru bicaranya, Maria Zakharova, Jumat 11 februari 2022, menyampaikan bahwa Moskow telah mengirim catatan ke kementerian luar negeri  yang tergabung dalam NATO yang beranggotakan 37 negara.
 
 
Dalam catatan tersebut Moskow telah menekankan bahwa mereka menginginkan jawaban yang rinci dan jelas dari masing-masing negara NATO.

Namun hal tersebut hanya ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan diplomat Uni Eropa Josep Borrel. 
 
 
 
 
Rusia menganggap keduanya tidak berkompeten untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Rusia.
 
"Jawabannya hanya bersifat mengundang untuk terlibat dalam dialog tentang penguatan keamanan," kata Zakharova.
 
 

"Kami mengingatkan bahwa pesan Lavrov ditujukan kepada kementerian luar negeri dari 37 negara bagian Eropa dan Amerika Utara. Dan di dalamnya, secara khusus ditekankan bahwa kami mengharapkan tanggapan terperinci dalam kualitas nasional," tegasnya.

"J. Stoltenberg dan J. Borrel menulis kepada kami, kepada siapa kami berbicara. Hal tersebut merupakan ketidaksopanan dalam diplomatik dan tidak menghormati permintaan kami," kata Zakharova.
 
Baca Juga: Kenakan Nomor Punggung Sama, Ronaldo Jr Ikuti Jejak Ayahnya, Cristiano Ronaldo: Resmi Tanda Tangan Kontrak MU

Dia mencatat seharusnya dokumen Organisasi untuk Kerjasama dan Keamanan di Eropa (OSCE), memperkuat prinsip keamanan yang tidak dapat dibagi dan ditandatangani oleh masing-masing kepala negara yang bersifat nasional.
 
Dalam hal itu negara berjanji untuk memperkuat keamanan mereka dengan  tidak mengorbankan keamanan orang lain.
 

"Untuk itu kami menolak tanggapan kolektif, yang menyerupai 'kesalahan kolektif. Kami sedang menunggu jawaban yang tepat, dari masing-masing negara penerima," tegasnya.

Zakharova menegaskan bahwa di dalam Piagam Keamanan OSCE 1999 dan Deklarasi Astana 2010, menetapkan bahwa tidak ada satu negara, atau sekelompok negara atau organisasi yang tidak dapat dibebankan.
 
 
"Terutama  dengan tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan OSCE," katanya.

“NATO dan UE bersikeras pada peran dominan mereka dalam memastikan keamanan di Euro-Atlantik. Pendekatan ini tidak dapat diterima, faktanya bahwa kami diundang ke babak baru diskusi tentang masalah keamanan Eropa yang tidak dapat dipisahkan," ujarnya.

"Prinsip ketidakterpisahan keamanan Eropa yang disemen dalam dokumen fundamental OSCE dan Rusia - NATO, tidak ada yang perlu dibahas di sini, hanya perlu untuk menerapkannya," tegasnya.***
 
 


Editor: Ahmad R

Sumber: www.mid.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x