Dalam sebuah catatan di situs resmi Kementerian Luar Negeri Rusia, melalui juru bicaranya, Maria Zakharova, Jumat 11 februari 2022, menyampaikan bahwa Moskow telah mengirim catatan ke kementerian luar negeri yang tergabung dalam NATO yang beranggotakan 37 negara.
Dalam catatan tersebut Moskow telah menekankan bahwa mereka menginginkan jawaban yang rinci dan jelas dari masing-masing negara NATO.
Namun hal tersebut hanya ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan diplomat Uni Eropa Josep Borrel.
Namun hal tersebut hanya ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan diplomat Uni Eropa Josep Borrel.
Baca Juga: Gemparkan Umat Muslim Dunia! Minuman Bir Dijual Bebas di Arab Saudi, Ternyata Inilah Penyebabnya
Baca Juga: Ekonomi Terpuruk, Pria Ini Kembali Lagi ke Arab Saudi dalam Keadaan Kurus untuk Cari Uang
Rusia menganggap keduanya tidak berkompeten untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Rusia.
"Jawabannya hanya bersifat mengundang untuk terlibat dalam dialog tentang penguatan keamanan," kata Zakharova.
Baca Juga: Bisa Picu Perang Dunia ke-3! Ameriksa Serikat Kerahkan 3.000 Tentara: Cegah Rusia Invasi Ukraina
"Kami mengingatkan bahwa pesan Lavrov ditujukan kepada kementerian luar negeri dari 37 negara bagian Eropa dan Amerika Utara. Dan di dalamnya, secara khusus ditekankan bahwa kami mengharapkan tanggapan terperinci dalam kualitas nasional," tegasnya.
"J. Stoltenberg dan J. Borrel menulis kepada kami, kepada siapa kami berbicara. Hal tersebut merupakan ketidaksopanan dalam diplomatik dan tidak menghormati permintaan kami," kata Zakharova.
Baca Juga: Kenakan Nomor Punggung Sama, Ronaldo Jr Ikuti Jejak Ayahnya, Cristiano Ronaldo: Resmi Tanda Tangan Kontrak MU
Dia mencatat seharusnya dokumen Organisasi untuk Kerjasama dan Keamanan di Eropa (OSCE), memperkuat prinsip keamanan yang tidak dapat dibagi dan ditandatangani oleh masing-masing kepala negara yang bersifat nasional.
Dia mencatat seharusnya dokumen Organisasi untuk Kerjasama dan Keamanan di Eropa (OSCE), memperkuat prinsip keamanan yang tidak dapat dibagi dan ditandatangani oleh masing-masing kepala negara yang bersifat nasional.
Dalam hal itu negara berjanji untuk memperkuat keamanan mereka dengan tidak mengorbankan keamanan orang lain.
"Untuk itu kami menolak tanggapan kolektif, yang menyerupai 'kesalahan kolektif. Kami sedang menunggu jawaban yang tepat, dari masing-masing negara penerima," tegasnya.
Zakharova menegaskan bahwa di dalam Piagam Keamanan OSCE 1999 dan Deklarasi Astana 2010, menetapkan bahwa tidak ada satu negara, atau sekelompok negara atau organisasi yang tidak dapat dibebankan.
Baca Juga: Diabetes Melitus Sembuh Tanpa Harus Konsumsi Obat, Inilah Teh yang Dapat Menyembuhkannya!
"Terutama dengan tanggung jawab utama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan OSCE," katanya.
“NATO dan UE bersikeras pada peran dominan mereka dalam memastikan keamanan di Euro-Atlantik. Pendekatan ini tidak dapat diterima, faktanya bahwa kami diundang ke babak baru diskusi tentang masalah keamanan Eropa yang tidak dapat dipisahkan," ujarnya.
"Prinsip ketidakterpisahan keamanan Eropa yang disemen dalam dokumen fundamental OSCE dan Rusia - NATO, tidak ada yang perlu dibahas di sini, hanya perlu untuk menerapkannya," tegasnya.***