Network
MEDIA PAKUAN - Otoritas China dikabarkan telah memasok lebih dari 10.000 dosis vaksin Covid-19 ke kelompok pemberontak Myanmar yang beroperasi di dekat perbatasan wilayah selatan.
Pasokan vaksin Covid-19 terhadap warga Myanmar di perbatasan tersebut dilakukan ditengah pemeritah China berusaha untuk menghentikan kasus penularan dari negara yang genting kudeta itu.
Seperti diketahui, Myanmar masih berada dalam kondisi kekacauan sejak militer mengambil alih kekuasaan pada bulan Februari lalu.
Baca Juga: Pelaku Usaha Mikro Bisa Dapat BLT UMKM BPUM Rp3,6 Juta 2021, Buruan Segera Login eform.bri.co.id
Seiring dengan meningkatnya gelombang pandemi virus corona semakin tak terkendali akibat banyak rumah sakit kosong ditinggal staf medis yang pro demokrasi.
Tentara Kemerdekaan Kachin yang melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di Myanmar telah menerima 10.000 vaksin dari pihak berwenang Yunnan.
Juru bicara KIA Kolonel Naw Bu mengatakan, China memberi mereka bantuan vaksin Covid-19 untuk warga Myanmar itu.
"Beberapa pasokan telah dibayar dan yang lainnya disumbangkan. Kasus yang melonjak di Myanmar telah menakuti pihak berwenang di perbatasannya China," katanya.
Baca Juga: Perkiraan Cuaca Kota Sukabumi Hari Ini 27 Juli 2021: Cerah di Sebagian Daerah
Selain itu, sebanyak 736.000 dosis vaksin Sinopharm yang disumbangkan juga tiba di Yangon untuk penduduk di daerah yang berbatasan dengan China.
Kelompok pemberontak terhadap pemerintah militer Myanmar mempertahankan aliansi dengan milisi etnis di sepanjang perbatasan China.
Mereka telah memerangi tentara selama beberapa dekade terakhir, KIA juga telah bertempur secara sporadis dengan pasukan pemerintah sejak kudeta.
Bulan lalu, militer melancarkan serangan udara terhadap kelompok tersebut karena mereka telah menjatuhkan helikopter tempur dalam bentrokan sengit di ujung utara.***
