MEDIA PAKUAN-Pemerintah Amerika Serikat meminta Johnson dan Johnson (J&J) untuk bertanggung jawab atas kegagalan 15 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZaneca.
Pihak J&J juga telah mengakui pihaknya akan memikul tanggung jawab penuh atas kegagalan vaksin AstraZaneca tersebut.
J&J mengatakan akan memberikan 100 juta dosis kepada pemerintah Amerika Serikat pada akhir Mei 2021 mendatang.
Produsen vaksin AstraZaneca yang belum memiliki izin penggunaannya di Amerika Serikat mengatakan akan bekerja sama dengan Presiden Joe Biden agar dapat memproduksi vaksinnya.
Namun, pemerintah Amerika Serikat belum menanggapi terkait permintaan kerjasama tersebut.
Dikutip dari Reuters pemerintah Amerika Serikat telah mengkritik pridusen AstraZaneca tersebut karena menggunakan data usang dalam hasil uji coba vaksinnya.
Pihak J&J mengatakan saat itu tumpukan yang rusak belum maju ke tahap pengisian dan penyelesaian.
Baca Juga: Aksi Unik! Penduduk Myanmar Terus Serang Kediktoran Junta Militer, Telur Dijadikan Alat Protes
Dokter penyakit menular terkemuka AS mengatakan Amerika mungkin tidak memerlukan vaksin AstraZaneca tersebut.***