Begini Jadinya! Ratusan Demonstran Myanmar Dibebaskan, Aktivis: Tidak ada Lagi yang Beraktivitas Semua Ditutup

- 24 Maret 2021, 14:21 WIB
ratusan demonstran di bebaskan Junta Myanmar
ratusan demonstran di bebaskan Junta Myanmar /REUTERS / Stringer



MEDIA PAKUAN - Ratusan demonstran yang ditangkap dan ditahan Junta Myanmar akhirnya telah dibebaskan pada Rabu 24 Maret 2021.

Menurut saksi mata pembebasan demonstran Myanmar tersebut dilakukan menggunakan mobil bus pada pagi hari di Yangon.

Namun untuk jumlah tahanan yang dibebaskan tidak diketahui akan tetapi ada sekira 15 bus yang mengangkut demonstran Myanmar tersebut.

“Semua yang dibebaskan adalah mereka yang ditangkap karena protes, serta penangkapan malam atau mereka yang keluar untuk membeli sesuatu,” kata seorang anggota kelompok penasihat hukum.

Baca Juga: Catat! Cara Mudah Klaim Token Listrik Gratis Maret Hingga Juni 2021 Mendatang

Baca Juga: Jangan Cemas! Jika BLT UMKM Cair, Namun NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id Segera Priksa Penyebabnya

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan setidaknya 2.000 orang telah ditangkap dalam tindakan keras militer terhadap protes terhadap kudeta 1 Februari.

Menurut saksi mata Pasca adanya seruan aktivis sementara untuk tidak lagi mengadakan demonstrasi alias protes banyak kegiatan di tutup di yangon.

Dilansir dari Reuters,“Tidak ada jalan keluar, tidak ada toko, tidak ada pekerjaan. Semua ditutup. Hanya untuk satu hari, ”kata Nobel Aung, seorang ilustrator dan aktivis.

Selain itu semua para pedagang baik di pasar maupun di jalanan tidak lagi berjualan sehingga suasana menjadi sepi.

Baca Juga: Inilah Spesifikasi 7 Smartphone OPPO yang Memiliki Kualitas Kamera Terbaik

Baca Juga: Seleksi CPNS 2021 Segera Dibuka, Ini Cara Buat Akun Pendaftaran di sscn.bkn.go.id

“Penjual daging dan sayuran biasa di jalan tidak muncul,” kata seorang penduduk distrik Mayangone di kota itu.

Seorang guru di distrik Kyauktada mengatakan jalanan sepi, Tidak banyak orang di jalan, hanya petugas pengantar air.

Staf di sebuah layanan pemakaman di Mandalay mengatakan kepada Reuters bahwa pemogokan itu terjadi sehari setelah seorang gadis berusia tujuh tahun tewas karena luka tembak di kota itu

Gadis yang tewas itu merupakan yang termuda dari sekitar 275 orang tewas dalam penumpasan berdarah di Myanmar.***

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x