Ditengah Krisis Myanmar, Menteri Luar Negeri Singapura Lakukan Kunjungan Ke 3 Negara Untuk Lakukan ini

- 22 Maret 2021, 15:15 WIB
 Para pengunjuk rasa melarikan diri selama aksi protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar./
Para pengunjuk rasa melarikan diri selama aksi protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar./ /Reuters/Stringer



 

MEDIA PAKUAN - Ditengah seruan bagi para pemimpin Asia Tenggara untuk mengadakan pertemuan puncak tentang krisis politik Myanmar, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan akan mengunjungi berbagai negara diantaranya Brunei, Malaysia dan Indonesia.

Kunjungan Balakrishnan ke berbagai negara tersebut tidak lain adalah untuk menjalin hubungan bilateral, maupun multilateral.

Kunjungan Balakrishnan pertama dilakuakn pada senin ini ke brunei, kemudian di Selasa ia dijadwalkan akan mengunjungi Malaysia untuk membahas masalah bilateral, regional dan Internasional dengan mitranya Hishammuddin Hussein.

Selain itu dia juga akan mengadakan kerjasama dengan malaysia dalam hal vaksinasi covid-19.

Baca Juga: Kembali Akan Disalurkan BLT UMKM 2021, Cek ini Cara Daftar dan Syarat Penerima yang Harus Dipenuhi

Baca Juga: Bersiap Siap! Pendaftaran Seleksi CPNS 2021 Segera Dibuka, Ini Dokumen dan Persyaratan yang Harus Dipenuhi

"Kedua menteri luar negeri juga akan menjajaki kerjasama pasca-COVID-19, termasuk sertifikasi vaksinasi timbal balik, yang akan menguntungkan kedua negara," katanya dalam sebuah pernyataan.

Selanjutnya Balakrishnan dijadwalkan akan menemui Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang mendukung seruan jokowi untuk melakukan pertemuan darurat antar Negara Asia Tenggara untuk membantu mencari jalan keluar mengenai situasi di Myanmar.  

Sebelumnya Presiden Indonesia yaitu Jokowi telah menyeru terhadap para pemimpin Asia Tenggara agar ada pertemuan untuk membahas mengenai mencari jalan keluar terkait adanya pertumpahan darah di Myanmar.

Selain itu untuk saat ini juga Brunei sangat mendukung akan adanya pertemuan para pemimpin Asia Tenggara untuk cari jalan keluar terkait adanya pertumpahan darah di Myanmar.

Baca Juga: Pelanggan PLN Bisa Klaim Token Listrik Gratis Maret di www.pln.co.id dan PLN Mobile, Cek Inilah Caranya

Baca Juga: Ingin Tahu 8 Smartphone Realme Dengan Kualitas Kamera Terbaik, Cek Inilah Spesifikasinya

Sebelumnya pada 1997 Myanmar diijinkan bergabung dengan ASEAN namun untuk saat ini myanmar mengalami krisis juga pertumpahan darah  sejak para jenderal menangkap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan mengambil kendali negara itu dengan puluhan ribu turun ke jalan menyerukan pemulihan demokrasi.

“Tentara Myanmar membunuh orang setiap hari,” kata Charles Santiago, seorang anggota parlemen Malaysia dan Ketua Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (APHR) saat dia mendesak ASEAN untuk berbuat lebih banyak.***

 


  

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x