MEDIA PAKUAN - DPR AS mulai masuk ke pemungutan suara hingga larut malam. Kali ini agenda mengenai pengajuan paket bantuan yang diusulkan Presiden AS Joe Biden senilai 19 triliun dolar, berjalan alot.
Terjadi perdebatan tidak terhindarkan. Terutaka pada perdebatan antara mayoritas Demokrat yang berbaris pada oposisi 221-211, dan memiliki sedikit suara untuk disisihkan, bersama Republik.
Pihak demokra mengatakan, pengajuan paket bantuan 19 triliun dolar tersebut diperlukan untuk memerangi pandemi. Apalagi corona tidak hanya melanda hampir seluruh negaranya, juga menewaskan ratusan warganya.
Pihak demokra mengatakan, pengajuan paket bantuan 19 triliun dolar tersebut diperlukan untuk memerangi pandemi. Apalagi corona tidak hanya melanda hampir seluruh negaranya, juga menewaskan ratusan warganya.
Baca Juga: Kabar Meninggalnya Ayahanda Tercinta Vicky Prasetyo, Dibanjiri Ucapan Duka Cita dari Artis Tanah Air
Bahkan lebih dari 500 ribu penduduk AS orang kehilangan pekerjaan.
Namun pihak Republik menyangkalnya dengan alasan "telalu mahal"
Perjuangan yang dilakukan Biden dan partainya tidak hanya untuk membayar vaksin dan persediaan medis.
Namun pihak Republik menyangkalnya dengan alasan "telalu mahal"
Perjuangan yang dilakukan Biden dan partainya tidak hanya untuk membayar vaksin dan persediaan medis.
Tapi bantuan digelontorkan bantuan keuangan darurat ke rumah tangga, hingga usaha kecil di negara bagian dan lokal.
Namun usaha Bide dan partainya dipersulit i
Namun usaha Bide dan partainya dipersulit i
Oleh pakar peraturan senat. Bahkan mereka menegaskan tidak bisa memasukan kenaikan upah minimum menjadi 15 dolar per jam.
Baca Juga: Sinopsis Film Fantastic Four (2015) Tayang di Big Movies GTV Malam Ini, Sabtu 27 Februari 2021
Padahal dalam paket tersebut, yang sebelumnya 7,25 dolar per jam.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan RUU itu akan disahkan tapi tidak dengan kenaikan upah tersebut. Namuh dengan hal itu, dia akan tetap memperjuangkan paket pengajuan tersebut.
"Kami tidak akan berhenti sampai kami segera melewati upah minimum 15 dolar,” kata Nancy Pelosi.
Secara luas partai republik mendukung pengeluaran paket bantuan Covid 19 itu, yang sebelumnya mengatakan itu terlalu banyak.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan RUU itu akan disahkan tapi tidak dengan kenaikan upah tersebut. Namuh dengan hal itu, dia akan tetap memperjuangkan paket pengajuan tersebut.
"Kami tidak akan berhenti sampai kami segera melewati upah minimum 15 dolar,” kata Nancy Pelosi.
Secara luas partai republik mendukung pengeluaran paket bantuan Covid 19 itu, yang sebelumnya mengatakan itu terlalu banyak.
Baca Juga: Setelah Tertangkap Tangan oleh KPK, Nurdin Abdullah Langsung Diterbangkan ke Jakarta
Namun Gedung putih mengatakan dan beberapa ekonom, paket dengan jumlah tinggi diperlukan untuk membangun kemabali ekonomi terbesar di dunia.
Sementara itu, dukungan publik yang luas untuk paket tersebut, secara jelas telah terlihat.
"Satu-satunya tempat ini menjadi masalah partisan ada di sini di Washington," kata Perwakilan Demokrat Jim McGovern dalam debat di Komite Aturan DPR.
Namun Gedung putih mengatakan dan beberapa ekonom, paket dengan jumlah tinggi diperlukan untuk membangun kemabali ekonomi terbesar di dunia.
Sementara itu, dukungan publik yang luas untuk paket tersebut, secara jelas telah terlihat.
"Satu-satunya tempat ini menjadi masalah partisan ada di sini di Washington," kata Perwakilan Demokrat Jim McGovern dalam debat di Komite Aturan DPR.
Baca Juga: Gubernur Sulawesi Selatan Terjaring OTT, Uang Satu Koper Diamankan KPK
"Kami di sini karena orang-orang terluka dan komunitas sedang berjuang," kata McGovern.
Selain itu, dikungan juga datang dari seorang Republikan Tom Cole yang mengatakan RUU telah "membengkak."
Bukankah sebaiknya kita menghabiskan dana yang sudah dialokasikan, dan melihat apakah uang baru benar-benar dibutuhkan?" Kata Cole.
"Kami di sini karena orang-orang terluka dan komunitas sedang berjuang," kata McGovern.
Selain itu, dikungan juga datang dari seorang Republikan Tom Cole yang mengatakan RUU telah "membengkak."
Bukankah sebaiknya kita menghabiskan dana yang sudah dialokasikan, dan melihat apakah uang baru benar-benar dibutuhkan?" Kata Cole.
Baca Juga: Cek rekrutmen-tni.mil.id ini Syarat dan Cara Daftar Seleksi Tamtama AD CATA PK Gelombang 1
Komite Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab mengatakan, sekitar 1 miliar dolar dari 4,1 triliun dolar bantuan virus korona yang disetujui pada tahun lalu belum digunakan.***
Komite Anggaran Federal yang Bertanggung Jawab mengatakan, sekitar 1 miliar dolar dari 4,1 triliun dolar bantuan virus korona yang disetujui pada tahun lalu belum digunakan.***