Dua Orang Mati Tertembak Saat Unjuk Rasa, Polisi Myanmar Fokus Pengamanan Kota Bago dan Hpakant

14 Maret 2021, 17:44 WIB
Ilustrasi konflik bersenjata /Shutterbug75 / Pixabay

MEDIA PAKUAN-Dua orang tewas tertembak pasukan keamanan Myanmar, saat polisi mencoba membubarkan pengunjuk rasa anti junta militer.

Menurut laporan saksi mata dan media setempat, polisi Myanmar terus mencoba membubarkan aksi unjuk rasa. Di sisi lain, pemimpin sipil merencanakan membuat undang-undang hak untuk membela diri.

Seorang peria ditembak dan dibunuh oleh polisi Myanmar di utara Kota Yangon, Minggu, 14 Maret 2021.

Baca Juga: BERGUGURAN! Korban Kebrutalan Polisi Myanmar Terus Bertambah, Lebih dari 80 Orang Tewas Sejak Unjukrasa

Selain itu, pengunjuk rasa juga tewas di Kota Hpakant daerah pertambangan batu giok di  bagian timur laut.

Lebih dari 80 orang tewas selama kudeta pada 1 Februari dan lebih dari 2.100 orang telah ditangkap.

Lima orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka di Mandalay kata saksi Mata.

Media setempat melaporkan, dua orang tewas di pusat kota Pyay, dua di Yangon, dan tiga orang meninggal semalam.

"Mereka bertingkah seperti berada di zona perang, dengan orang-orang tak bersenjata," kata aktivis di Mandalay, Myat Thu.

Dia juga mengatakan, anak berusi 13 tahun juga ikut terbunuh.

Pengunjuk rasa juga melihat 2 orang tewas ditembak termasuk seorang Budha, "Salah satunya terkena di tulang kemaluan, satu lagi ditembak mati hingga tewas,” katanya.

Selain itu, Polisi juga menembak seorang supir truk di Chauk tepat pada dadanya, kata oarang yang mengetahuinya.

Baca Juga: LUAR BIASA! Saingapura dan Australia akan Bebaskan Penguncian, Mereka Tidak Perlu Lagi Karantina

Sementara itu, juru bicara junta tidak menanggapi telepon dari media untuk dimintai keterangan.

Dalam siaran berita malam MRTV yang merupakan berita yang dikelola Junta menyebut para pengunjuk rasa "penjahat."***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler