MEDIA PAKUAN - Kudeta Myanmar kini kian memanas, kali ini pasukan militer Myanmar rela gerebek setiap kamar di tiap-tiap rumah.
Penggeledahan kamar-kamar tersebut dikarenakan, militer Myanmar kini tengah mencari-cari pendemo anti kudeta.
Salah satu wilayah di Myanmar yang digeledah yaitu daerah Yangon. Penggerebekan tersebut berlangsung pada malam hari.
Baca Juga: Sang Kekasih Ditembak Mati Tentara Myanmar, Pria Ini Berambisi Teruskan Perjuangannya
Target militer Myanmar yaitu sebuah apartemen yang ada bendera Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang diketuai Aung San Suu Kyi.
Sampai sekarang, kekacauan di Myanmar semakin parah saja sejak Aung dikudeta oleh militer, karena ada kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
Maka dari itu, hal tersebut memancing para demonstran untuk membantu memulihkan demokrasi di negara tersebut.
Baca Juga: Pelajar Inggris Kembali ke Kelas, Ini Alasan yang Menentukan
Akan tetapi, yang mereka lakukan malah disambut dengan perlakuan keras oleh kepolisian dan militer.
Selain itu, perilaku brutal dan kejam ditunjukan oleh aparat militer yang dimana sampai membunuh para pendemo.
Tidak kenal lelah, pengunjuk rasa terus beraliansi untuk mendatangi pusat kota San Chaung, agar Suu Kyi dibebaskan.
Unjuk rasa yang dilakukan itu bertepatan juga dengan Hari Wanita Internasional, sehingga banyak juga pengunjuk rasa dari kalangan wanita.
Pasukan tentara Myanmar pada malam harinya melakukan aksi yaitu menutup jalan, tempat 200 pendemo tinggal.
Malam itu, terdengar suara keras yang belum tahu berasal dari mana, apakah itu dari tembakan atau dari ledakan granat.
Baca Juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 di Kota Sukabumi Terus Bertambah, Selasa 9 Maret 2021
“Pasukan militer Myanmar mulai menggerebek apartemen setelah pemadaman internet setiap malam menyelimuti negara itu pada pukul 1:00 waktu setempat,” kata penduduk, seperti dikutip Media Pakuan dari situs AFP pada Selasa, 9 Maret 2021.
Pasukan militer Myanmar juga menggeledah gedung-gedung apartemen yang berada di jalan Kyun Taw.
Lebih nekatnya, mereka sampai membobol kunci apartemen yang ingin digeledahnya demi mencari para demonstran.***