Pelajar Inggris Kembali ke Kelas, Ini Alasan yang Menentukan

- 9 Maret 2021, 16:42 WIB
Ilustarasi Vaksin Covid-19
Ilustarasi Vaksin Covid-19 /Pixabay/Wilfried Pohnke

MEDIA PAKUAN-Kabar gembira dari Inggris. Anak sekolah kembali belajar di sekolah untuk pertama kalinya pada masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya, anak sekolah belajar daring selama masa pengetatan aktivitas di luar rumah untuk memperlambat penyebaran virus Corona.

Masuknya kembali anak-anak dan remaja Inggris ke sekolah merupakan langkah pertama dalam rencana empat tahap.

Baca Juga: Berdalih Melindungi Peran Internasional, China Ubah Sistem Pemilu Hong Kong

Cara ini untuk memudahkan penutupan sementara mencegah lonjakan dan meminimalisir rumah sakit penuh.

Jumlah kematian penduduk Inggris mencapai 124.500 kasus selama pandemi. Angka tersebut membuat negara itu menjadikan jumlah kematian resmi tertinggi kelima di dunia dan yang terburuk di Eropa.

Sementara itu, penguncian di Inggris masih berlaku bagi orang dewasa disana. Mereka diperintahkan untuk tinggal dirumah kecuali urusan penting.

Sebagian besar toko di Inggris tutup, untuk kafe dan resto hanya diperbolehkan untuk menawarkan pesan antar atau pengantaran.
"Mendapatkan kembali semua sekolah telah menjadi prioritas kami dan langkah pertama dari peta jalan kami kembali ke keadaan normal," kata Perdana Menteri Boris Johnson di Twitter.

Berkat dibuka kembalinya sekolah untuk anak-anak dan remaja Inggris, membuat jutaan orang tua di temapat tersebut merasa lega, karena harus membagi waktu pekerjaan dan mengurus anak-anaknya sebelum mereka masuk kelas.

Baca Juga: Sang Kekasih Ditembak Mati Tentara Myanmar, Pria Ini Berambisi Teruskan Perjuangannya

Kembalinya mereka ke bangku sekolah bukan berarti bebas untuk tidak melaksanakan standar protokol. Mereka yang kembali ke sekolah harus memakai beberapa aturan Corona seperti memakai masker, dan sering mencuci tangan.

Terkait pembatasan yang terlalu lama, hampir ada kesepakatan di antara orang tua, guru, psikolog anak, pekerja sosial, dan masyarakat yang lebih luas bahwa mengembalikan anak-anak ke sekolah sangat mendesak untuk kesehatan mental, pendidikan dan peluang hidup mereka.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x