MEDIA PAKUAN - Pasukan keamanan Myanmar kembali membubarkan demonstrasi dengan menggunakan tembakan dan gas air mata, ditengah pemogokan ketua ASEAN Brunei sarankan Bantuan untuk bantu negara tersebut.
Upaya telah dilakukan oleh beberapa Menteri Luar Negeri dari tetagga Asia tenggara untuk mengekang kekerasan Myanmar, namun mereka gagal, dimana mereka mengupayakan, pembebasan pemimpin pemerintah yang digulingkan Aung San Suu Kyi dan memulihkan demokrasi di negara tersebut.
Sejak ricuhnya kudeta Myanmar, setidaknya 21 orang telah tewas dalam aksi tersebut.
Hal tersebut membuat berakhirnya kemajuan tentatif negara tersebut menuju pemerintahan sipil yang demokratis.
"Oh, mataku, sakit," kata seorang wanita berseragam guru yang yang terlihat dalam video siaran langsung, yang terkena kabut gas air mata.
Pengulingan pemimpin terpilih Suu Kyi telah memicu kecemasan internasuanl dan protes di seluaruh negeri.
Baca Juga: Para Pengunjuk Rasa Myanmar Kembali Turun Kejalan Gelar Aksi , Setelah Pasca Kudeta paling Berdarah
Selain itu, Seorang aktivis di negara bagian China mengatakan bahwa, telah terjadi pemogokan di hampir seluruh kotapraja.