Network
MEDIA PAKUAN - Ingatkah sebuah kisah pada jaman para nabi tentang ketaatan Asiah terhadap suaminya Raja Fir'aun?
Asiah merupakan wanita yang salehah dan dijamin surga oleh Allah SWT, namun ia mau menjadi istri seorang raja yang jahat dan dilaknat Allah SWT.
Lalu apa alasannya?
Baca Juga: Negara Islam kok Tidak Bertetangga? Inilah Fakta Menarik Arab Saudi yang Jarang Diketahui Orang
Seorang istri yang salehah tidak akan pernah memandang kewajiban taat pada suami itu sebagai bentuk ekstrim atau kekerasan terhadap wanita.
Akan tetapi ia akan memandangnya sebagai satu bentuk ketaatan kepada Allah SWT yang telah menciptakannya dan ia akan menunaikannya dengan penuh ketulusan hati mengharap ridha Allah SWT.
Istri salehah walaupun banyak melakukan kebaikan pada suami, ia akan merasa bahwa dirinya belum berbuat apa-apa.
Seringkali syaithan membisikkan kepada wanita untuk tidak mentaati suaminya, karena perlakuan buruk si suami yang tidak menyenangkan, akhirnya istri berani melawan perintah suaminya.
Ketahuilah sesungguhnya di dalam setiap kebaikan yang kita lakukan, kita sedang berhubungan dengan Allah SWT bukan dengan makhluknya.
Begitu pula seorang istri ketika ia berbuat baik pada suaminya sebenarnya ia sedang berbuat baik untuk dirinya sendiri, ia sedang berhubungan dengan Allah SWT.
Apapun alasannya, melanggar perintah suami itu adalah salah dan berdosa selagi suaminya tidak memerintahkan kemaksiatan.
Jahatnya pasangan tidak boleh menjadi alasan kita tidak bisa menjadi seorang saleh atau salehah sebagaimana Sayyidah Asiah.
Suaminya sangatlah jahat yaitu Fir'aun, akan tetapi Sayyidah Asiah adalah wanita salehah yang telah dijamin Surga oleh Allah SWT.
Dan itulah alasan sayyidah Asiah mau menjadi istri Fir'aun, karena ketaatannya kepada Allah SWT, bukan kepada makhluknya.
Untuk yang kini tengah menjalani rumah tangga, ambilah pelajaran dari kisah sayyidah Asiah baik untuk seorang istri maupun suami.***
