Network
MEDIA PAKUAN - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi mencatat ratusan kasus tindak pidana umum yang telah ditangani selama periode tahun 2023.
Dalam kurun waktu Januari hingga Desember 2023, Kejari Kabupaten Sukabumi telah menerima dan melimpahkan, hingga perkaranya yang dinilai telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah yakni sebanyak 448 perkara tindak pidana umum.
Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Siju melalui Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, Isnan Ferdian menyebut, dari jumlah keseluruhan tersebut rinciannya adalah 126 perkara pidana umum lainnya atau keamanan negara, 233 perkara terhadap orang dan harta benda (Oharda), lalu 89 perkara narkotika.
"Jadi menerima dari kepoliisan 448 pelimpahan kemudian kita limpahkan ke pengadilan sama 448 dan telah divonis oleh Pengadilan Negeri Cibadak," kata Isnan, Jum'at 29 Desember 2023.
Baca Juga: Polisi Batasi Penggunaan Petasan untuk Malam Tahun Baru di Kota Sukabumi
Diakuinya, tindak pidana terhadap Oharda sepanjang tahun 2023 jumlahnya cukup masif dan dominan. Dari keseluruhan perkara Oharda di Sukabumi, sebanyak 53 di antaranya adalah kasus asusila. Mirisnya, sebanyak 44 korban dari kasus asusila merupakan anak-anak.
"Terkait dengan korban terhadap asusila itu yang kita catat ada 53 perkara menyangkut kesusilaan atau pencabulan. Bahwa dari data tersebut terdapat 44 orang korban itu adalah anak dan dari 53 tersebut terdapat 9 perkara yang pelakunya dilakukan oleh anak," ujarnya.
Menurutnya faktor yang mempengaruhi maraknya peristiwa asusila terutama di kalangan anak-anak karena kondisi lingkungan yang mendukung terjadinya pencabulan kepada anak.
"Dalam persidangan fakta-fakta yang terungkap karena faktor lingkungan baik itu, lingkungan yang mendukung terjadinya perbuatan pencabulan terhadap anak terlepas dari faktor psikologi si pelaku itu sendiri tapi lingkungan sangat berperan di situ," tuturnya.
