Cemas Sekolah Ambruk, Puluhan Pelajar SDN Bantargebang Sukabumi Belajar Ditenda: Benarkah Kerusakan Sejak 2016

- 31 Oktober 2023, 13:59 WIB
takut bangunan sekolah ambruk,pelajar di Sukabumi terpaksa belajar ditenda darurat
takut bangunan sekolah ambruk,pelajar di Sukabumi terpaksa belajar ditenda darurat /media pakuan/

MEDIA PAKUAN- Puluhan pelajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantargebang, Kampung Ciwaru, Desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Selasa 31 Oktober 2023 terpaksa harus belajar ditenda darurat.

Aktivitas Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) cukup terganggu. Selain harus berdesak-desakan ruangan tenda sangat panas. Sehingga banyak pelajar kepanasan saat proses belajar dan mengajar.

Pilihan belajar didalam tenda merupakan salah satu alternatif yang dipilih pihak sekolah. Kondisi tersebut seiring gedung sekolah dikhawatirkan ambruk. sementara kerusakan bangunan sekolah sudah berlangsung cukup lama sejak 2019 lalu.

Baca Juga: Waspada Sakit Kepala! 5 Ciri-Ciri Gejala Awal Stroke: Simak Yuk Artike ini

Meskipun aktivitas KBM ditenda telah berlangsung cukup lama. Tapi upaya perbaikan bangunan yang dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi masih belum direalisasikan.

Kepala Sekolah SDN Bantargebang, Edi Suhaedi mengatakan  proses KBM terpaksa dilakukan didalam tenda darurat, lantaran dikhawatirkan gedung dan atap sekolag roboh.

"Karena ruang kelasnya tidak layak, di khawatiran ada anak yang tertimpa (atap runtuh) dan dimungkinkan kalau kejadian (ada korban) guru dan pihak sekolah yang disalahkan," ungkap Edi, Selas 31Oktober 2023.

Edi mengaku, KBM di tenda darurat dilaksanakan. Sebab sebelumnya pernah seorang siswa tertimpa matrial bagian atap sekolah jatuh. Beruntung saja, pelajar tersebut hanya mengalami luka ringan dikepala.

Baca Juga: Autopsi Korban Miras Oplosan Terkendala, RSUD Ciereng Subang Tak Miliki Wewenang: Dievakuasi ke RS Bhayangkara

“Pernah terjadi di kelas III itu atapnya mungkin sudah rusak (jatuh) hingga menimpa ke kepala anak, tapi tidak menimbulkan cidera atau apapun. Jadi Saya khawatirkan jika ada genting atau atap menimpa anak makanya saya inisiatif lebih baik membuat tenda di luar dari pada (KBM) dipaksakan di ruang kelas,"Akunya.

Edi menyebutkan, terdapat 4 ruang kelas kondisinya dan rusak memprihatinkan. Kerusakan sejak 2019.

“Ruang kelas III hingga kelas VI sudah tidak layak untuk ditempati hingga pelajar kelas IV dan V terpaksa diungsikan untuk belajar di ruas Perpustakaan, “Ucapnya.

“Sementara itu siswa siswi kelas III dan VI terpaksa harus rela belajar di tenda darurat di halaman sekolah, “katanya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Media Pakuan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah