Heboh Pengakuan Warga Sukabumi Uang Bansos Disunat Gocap, Ternyata untuk Ongkos Jalan

- 5 September 2023, 20:07 WIB
Ilustrasi korupsi.
Ilustrasi korupsi. /Galamedianews/PRMN

MEDIA PAKUAN - Kasus dugaan pemotongan Bantuan Sosial (Bansos) di Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi ditangani pihak kepolisian sektor Cireunghas Resor Sukabumi Kota.

Sebelumnya beredar informasi bahwa ada warga yang mengaku uang bantuan sosial berupa BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) sebesar Rp400 ribu yang seharusnya diterima, malah diduga disunat sebesar Rp50 ribu.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan, pihak kepolisian menemukan adanya keterangan lain yang berbanding terbalik dengan pengakuan warga sebelumnya.

Kapolsek Cireunghas, Resor Sukabumi Kota, IPDA Hendrayana mengatakan, uang bansos milik warga yang diduga dipotong sebesar Rp50 ribu, nyatanya digunakan sebagai ongkos untuk orang yang mengambil uang bansos di ATM. Persoalan tersebut sempat diunggah akun Facebook bernama Hikayat Benzema.

Baca Juga: Miris, Bangunan SDN Pacing Sukabumi sudah Nyaris Ambruk sejak 5 Tahun, Namun Belum Diperbaiki

"Jadi, yang posting di Facebook soal itu adalah suaminya. Nah, suaminya ini kerja di daerah Jakarta. Ia mendapatkan laporan dari istrinya yang ada di rumah telah mendapatkan bantuan sosial sebesar Rp400 ribu," kata Hendra, Selasa 5 September 2023.

"Istrinya nerima uang Rp350 ribu. Tapi karena istrinya hamil, jadi nyuruh orang buat ngambil ke ATM dan di kasih imbalan Rp50 ribu, memang biasanya dia dapet itu Rp400 ribu. Jadi pas dapet itu, ditanya suaminya mungkin kaget nanya ke istrinya berapa. Nah, sangkaannya yang ngambil itu istrinya. Padahal bukan karena ia tidak bisa keluar," ujarnya.

Usai heboh kabar dugaan pemotongan uang bantuan sosial, Hendra melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak yakni Kanit Intelkam, Anggota Reskrim, Pendamping Sosial Kecamatan, BPD Desa Tegalpanjang, istri dan ibu kandung pemilik akun medsos serta Ketua RT yang sempat dicatut namanya dalam unggahan medsos tersebut.

"Jadi di wilayah RT itu ternyata ada 17 orang PKH penerima mafaat dengan BPNT itu. Nah, sama kita diperiksa lagi takut bohong, ternyata ketengannya sama. Iya, intinya, saya juga gak mahu dibohongin sama RT, takutnya sudah dikondisikan. Makanya kami kroscek ulang," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Manaf Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x