"Ayah saya bisnis, di bidang kaya semacam perbatuan, terus barang-barang antik," ungkapnya.
Kecurigaan mulai muncul tatkala dirinya pernah diajak ayahnya menuju ke tempat Mbah Slamet di Banjarnegara pada Juli 2022, namun dia tidak mengetahui ritual apa yang dilakukan oleh ayahnya dan dukun Tohari karena tidak diajak ke dalam.
Baca Juga: Respons Ketua DPC Demokrat Kota Sukabumi soal PK Moeldoko : Kami Anggap Gerakan Pembuatan Kekacauan
"Saya mengantar ayah ke Banjarnegara sebanyak 7 kali, yang terakhir tidak ikut. Awalnya saya tidak tahu, saya pikir teman bisnisnya ayah, tapi setelah pertemuan yang kedua baru tahu bahwa penggandaan uang, uka-uka gitu disebutnya," pungkasnya.
Dia juga sempat memperingatkan ayahnya untuk berhenti melakukan penggandaan uang, namun imbauan tersebut tidak dituruti.
"Saya sempat mengingatkan ayah untuk berhenti ikut-ikutan uka-uka (penggandaan uang), karena dengan bisnis yang dijalaninya, penghasilan ayah sudah cukup," ujarnya.