Penantian 7 jam, Walkot dan DPRD Kota Sukabumi Akhirnya Muncul di Demo 12 April: Massa Sempat Bakar Bakaran

- 13 April 2022, 07:27 WIB
Demo 12 April di Kota Sukabumi
Demo 12 April di Kota Sukabumi /Media Pakuan/Manaf Muhammad/
MEDIA PAKUAN - Aksi unjuk rasa Aliansi Rakyat Sukabumi Menggugat berlangsung hingga malam hari. Massa bersikukuh tidak meninggalkan Tugu Adipura Kota sebelum walikota dan Ketua DPRD Kota Sukabumi hadir.
 
Aksi yang dimulai sejak pukul 14.00 itu dimulai di Lapang Merdeka lalu bergeser ke Balaikota Sukabumi, gedung DPRD Kota Sukabumi, dan berakhir di Tugu Adipura Kota Sukabumi.
 
Dari sekitar pukul 16.30 WIB hingga malam hari massa tumpah ruah ke Tugu Adipura yang berada di tengah Kota Sukabumi.
 
 
Bergantian orator menyampaikan aspirasi dan tuntutan di atas mobil komando demo sambil menanti kedatangan pejabat yang mereka nantikan tiba.
 
Tak jarang massa melakukan aksi teatrikal dan membacakan puisi yang bernada kritik sesuai tuntunan mereka.
 
Ketika adzan Maghrib tiba, seluruh demonstran sempat jeda dengan tibanya waktu buka puasa. Kemudian pada malam hari aksi protes mereka belum usai hingga permintaan untuk kedatangan walikota dan Ketua DPRD dipenuhi.
 
Hari kian gelap, massa sempat bakar bakar sampah di pusat kota sekitar kawasan bundaran Tugu Adipura yang mengeluarkan kepulan asap.
 
 
Sekitar pukul 20.30 walikota dan Ketua DPRD muncul di lokasi. Namun terjadi diskusi yang cukup alot antara demonstran dan dua pejabat daerah tersebut hingga akhirnya menandatangani Tuntutan yang disampaikan demonstran.
 
"Tadi pak ketua DPRD telah menandatangani aspirasi yang telah ditandatangani oleh teman-teman mahasiswa. Dan saya menandatangani sebatas mengetahui apa yang telah ditandatangani oleh pak ketua DPRD karena dalam kewenangan maka penyampaian aspirasi itu disampaikan kepada legislatif. Nanti pak ketua DPRD yang akan menyampaikan secara bertahap," kata Walikota Sukabumi Achmad Fahmi, Selasa 12 April 2022.
 
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kamal Suherman menyatakan telah menampung Tuntutan demonstran dan siap untuk membawanya hingga ke pusat.
 
"Kami berkewajiban untuk menampung aspirasi masyarakat tentunya dilanjutkan ke pusat. Sekarang. Ini ada setwan," ucap Kamal.
 
 
Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi Anggi Fauzi memfokuskan Tuntutan yang disampaikan ada enam poin utama yaitu menolak kenaikan harga BBM, menolak kenaikan PPN pajak yang ketiga kita menolak kenaikan bahan pokok, meminta pemerintah untuk fokus berbicara percepatan pemulihan ekonomi, segera menyelesaikan konflik Agraria mewujudkan Bagaimana agenda reforma agraria sejati, dan penundaan dulu pembangunan ibukota negara (IKN).
 
Usai menandatangani tuntutan itu, Anggi meminta pihak eksekutif dan legislatif di kedaerahan menjalani tugas dengan sebaik-baiknya.
 
"Besar harapan kita hari ini pemerintah baik eksekutif maupun legislatif konsisten untuk ke pemerintah pusat Bagaimana menyampaikan pesan secara kelembagaan dengan apa yang tadi mereka tandatangani ini diusulkan bahwa di Sukabumi masyarakat menuntut hal-hal yang tadi saya Sebutkan itu untuk bisa ditindaklanjuti oleh pihak eksekutif harapan kita seperti itu," paparnya.
 
"Mahasiswa mengasihi waktu kepada pemerintah seminggu termasuk juga kita kepada pemerintah dalam hal ini juga eksekutif dan legislatif kita meminta bagaimana pemerintah kota Sukabumi bisa menyetabilkan harga bahan pokok bisa menyetabilkan ketersediaan minyak goreng bisa menyetabilkan kembali ketersediaan bagaimana pertalite," ungkapnya.
 
 
Kurun waktu satu minggu, pihaknya akan mengawal apa yang telah menjadi tuntutan demontrasi kali ini.
 
"Akan dikawal terus terus selama seminggu ini temen-temen akan berupaya juga kita kan kroscek pantau terus ke pasar apakah betul dengan yang ditandatangani tadi oleh pemerintah Walikota DPRD ini berdampak pada masyarakat atau tidak jika memang masih tidak berdampak maka teman-teman sepakat untuk kembali melakukan aksi," katanya di Kota Sukabumi. ***

Editor: Siti Andini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x