MEDIA PAKUAN - Louis Vuitton salah satu merek fesyen terkemuka dunia, mendapat kencaman dari netizen dunia.
Pasalnya merek fesyen menjual syal desainer mewah, mereka menggap bahwa Louis Vuitton mengekploitasi simbol nasionalisme Palestina.
Kencaman itu ditujuan kepada Louis Vuitton, syal yang sangat dipengaruhi oleh keffiyeh tradisional Palestina,Vuitton menjual keffiyeh dengan harga 705 dolar AS atau sekitar Rp10 juta, padahal harga umum yang dijual tak sampai dari 5 persennya.
Baca Juga: Login eform.bri.co.id inilah Syarat Mendapatkan BLT UMKM pada 2021 Segera Cek
Louis Vuitton (LV) menggambarkan syal di situs webnya sebagai "terinspirasi oleh keffiyeh klasik dan diperkaya dengan tanda tangan House". Perusahaan mengklaim syal, yang terbuat dari wol, katun dan sutra, ringan dan lembut, dan "menciptakan suasana santai".
profiting off the oppressed people of Palestine is beyond disgraceful @LouisVuitton why don’t you speak up about the genocide & ethnic cleansing of the Palestinian people #LouisVuitton #kuffiye #FreePalestine #Palestine #bts #ARMY #Gaza #kufiya #keffieh #keffiyeh #Zionist pic.twitter.com/lw0ZMuyHeU— FREE PALESTINE ???????? (@aiyaserendipity) June 2, 2021
"Menguntungkan rakyat Palestina yang tertindas adalah hal yang sangat memalukan @LouisVuitton, mengapa Anda tidak berbicara tentang genosida & pembersihan etnis rakyat Palestina," tulis seorang pengguna Twitter.
Merek tersebut juga dikritik karena mengubah warna tradisional hitam dan putih dari hiasan kepala menjadi biru dan putih – warna bendera Israel – dan merilis penawaran barunya setelah putaran terakhir serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Alasan utama para netizen mengencam adalah Vuitton seperti menfaatkan konflik yang merenggut ratusan nyawa Palestina untuk kepentingan komersial.