Network
MEDIA PAKUAN - Tentara Israel baru-baru ini baru saja mengkalim bahwa mereka berhasil menangkap pemimpin Hamas Sheikh Jamal Al Tawil.
Tawil ditangkap oleh pasukan khusus Israel di Ramallah pada Selasa malam, 1 Juni 2021 lalu.
Tawil sendiri dikatakan memiliki peran aktif dalam mengorganisir kerusuhan, dan pendirian kembali markas Hamas di Ramallah.
Tawil ditangkap oleh pasukan khusus Israel di Ramallah pada Selasa malam, 1 Juni 2021 lalu.
Tawil sendiri dikatakan memiliki peran aktif dalam mengorganisir kerusuhan, dan pendirian kembali markas Hamas di Ramallah.
Baca Juga: Kerap Menindas Pelestina, Oposisi Israel Siap Gulingkan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu
Menanggapi hal tersebut juru bicara Hamas, Hazem Qassem angkat suara.
Dirinya membenarkan penangkapan pemimpin hamas di tepi Barat Palestina tersebut.
Kendati demikian dirinya menegaskan penangkapan tersebut tidak akan memadamkan semangat Hamas untuk tetap memerangi Israel.
Menanggapi hal tersebut juru bicara Hamas, Hazem Qassem angkat suara.
Dirinya membenarkan penangkapan pemimpin hamas di tepi Barat Palestina tersebut.
Kendati demikian dirinya menegaskan penangkapan tersebut tidak akan memadamkan semangat Hamas untuk tetap memerangi Israel.
Baca Juga: TikTok Dukung Pertumbuhan Ekonomi UMKM Indonesia, Hadirkan Fitur Jualan hingga Kolaborasi dengan Gojek
"Penangkapan pemimpin Jamal Al Tawil oleh pasukan pendudukan tidak akan memadamkan suara perlawanan di Tepi Barat," katanya dikutip dari arabnews.com
Pemimpin Hamas ditangkap Israel setelah gencatan senjata sejak 21 Mei 2021 yang ditengahi oleh Mesir dengan tujuan untuk menghentikan perang 11 hari antara Israel dengan Hamas.
Tak hanya itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza, Iyaz Al Bozom mengatakan bahwa dua prajurit Hamas juga tewas saat sedang menyelidiki markas persenjataan Israel di Tepi Barat.***
"Penangkapan pemimpin Jamal Al Tawil oleh pasukan pendudukan tidak akan memadamkan suara perlawanan di Tepi Barat," katanya dikutip dari arabnews.com
Pemimpin Hamas ditangkap Israel setelah gencatan senjata sejak 21 Mei 2021 yang ditengahi oleh Mesir dengan tujuan untuk menghentikan perang 11 hari antara Israel dengan Hamas.
Tak hanya itu, juru bicara Kementerian Dalam Negeri di Gaza, Iyaz Al Bozom mengatakan bahwa dua prajurit Hamas juga tewas saat sedang menyelidiki markas persenjataan Israel di Tepi Barat.***
