Sepanjang 2020 Wilayah Gunungpuyuh Terbanyak Terjadi Bencana di Kota Sukabumi

12 Januari 2021, 19:19 WIB
Kalakhar BPBD Kota Sukabumi, H Imran Whardani didampingi Kasi Kesiapsiagaan, Zulkarnain Barhami saat memberikan keterangan pers/MANAF MUHAMMAD/MEDIA PAKUAN /

MEDIA PAKUAN-Kecamatan Gunungpuyuh Kota Sukabumi menjadi wilayah yang paling sering mengalami bencana sepanjang tahun 2020.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Sukabumi menghitung ada sebanyak 35 bencana di luar gempa bumi melanda Kecamatan Gunungpuyuh.

Secara keseluruhan, jumlah bencana di tahun 2020 sebanyak 199 atau berkurang dari tahun 2019 yang sebanyak 248 peristiwa.

Namun jumlah tersebutmengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya 38 menjadi 35 untuk wilayah Gunungpuyuh.

Baca Juga: Vaksin Corona Perdana! Jokowi dan Para Menteri Serentak Turut Ambil Bagian, Ini Daftar Para Pejabat

Kerugian yang paling besar dirasakan kecamatan Baros dengan total sejumlah Rp 1.258.600.000 sementara Gunungpuyuh Rp 926.150.000.

Area terdampak bencana yang paling banyak juga terjadi di Kecamatan Baros yakni seluas 21.990 m² dan untuk Gunungpuyuh seluas 2.070 m² dari keseluruhan area terdampak di Kota Sukabumi seluas 34.435 m² selama 2020.

"Penyebab Baros mengalami kerugian terbesar adalah kebakaran pabrik kayu waktu itu" kata kepala seksi pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnaen kepada pers, Selasa 12 Januari 2021.

Dari data BPBD rata rata bencana sering terjadi di kurun waktu bulan Maret sebanyak 23 kejadian diikuti Mei 22 kejadian pada tahun 2020.

Total kerugian secara keseluruhan menurun dari tahun sebelumnya Rp 8.867.610.000 menjadi Rp 6.317.575.000 yang didominasi dari bencana tanah longsor sebesar Rp 2.838.375.000.

Baca Juga: Berikut Ini 5 Jalur Pengadaan Vaksin Corona untuk Indonesia

Tidak dapat dipungkiri tanah longsor diakibatkan banyaknya warga yang membangun pemukiman di daerah rawan longsor seperti bantaran sungai dan minimnya pohon berakar kuat sebagai penyangga.

Beruntung sepanjang 2020 tidak ditemukan korban jiwa satu pun dari rangkaian peristiwa bencana tersebut.

BPBD Kota Sukabumi telah mengupayakan meminimalisir dampak bencana dengan memunculkan aplikasi berbasis elektronik EDAN (Elektronik data bencana) yang di dalamnya terdapat mitigasi dan pencegahan bencana untuk mengedukasi masyarakat.

Seperti diketahui memasuki awal 2021 ini Kota Sukabumi dan sebagian daerah lainnya sudah memasuki musim penghujan yang berpotensi menimbulkan bencana alam jika tidak dipersiapkan dengan benar.(Manaf Muhammad)

Editor: Hanif Nasution

Tags

Terkini

Terpopuler