Hirohito Kaisar Yang kontroversial

5 Agustus 2020, 14:53 WIB
ilustrasi kekaisaran. /Pixabay /

MEDIA PAKUAN- Michinomiya Hirohito lahir pada 29 April 1901 di Istana Aoyama, Tokyo. Ia dikenal di Jepang dengan nama anumerta Kaisar Show merupakan putra sulung dari Putra Mahkota Yoshihito dan Putri Mahkota Sadako.

Hirohito adalah kaisar dengan masa kekuasaan terlama sepanjang sejarah Jepang, yakni berkuasa pada tahun (1926-1989). Hirohito juga merupakan salah satu tokoh penting pada masa Perang Dunia II dan pembangunan kembali Jepang.

Baca Juga: 'Nyolonong' Berburu Udang Merah di Gunung Patraguru Limbangan-Garut

Sebagai seorang bangsawan Showo pun mengikuti tradisi Jepang, dia harus hidup terpisah dari orangtuanya. Tidak dibesarkan oleh anggota keluarga, dia dikirim ke seorang pensiunan wakil laksamana Count Kawamur Sumiyoshi.

Dalam usia yang belum grnap satu tahunan.Saat itu, usianya masih 70 hari. Selanjutnya, dia menempuh pelajaran di institut khusus untuk membentuk dia sebagai kaisar selanjutnya.

Masa kekuasaannya sebagai kaisar dikenal sebagai era Showa yang berarti damai, cerah budi. Namun ironisnya, justru pada saat itu, Jepang terlibat perang melawan RRT dan akhirnya dalam Perang Dunia II. Di Indonesia, ketika masa pendudukan Jepang (1942-1945) Hirohito dikenal sebagai Tenno Heika yang berarti "Yang Mulia Kaisar".

Baca Juga: Hanbok Pakaian Negeri Gingseng Yang Abadi dari Masa ke Masa

Pada masa ia bertakhta, Hirohito menyaksikan pertentangan di dalam negeri dan peperangan yang diawali dengan kericuhan di dalam negeri akibat pertentangan antara kelompok moderat dengan golongan kanan ultranasionalis yang disokong militer khususnya Angkatan Darat sebagai kekuatan terbesar pada saat itu.

Banyak yang jadi korban saat insiden itu terjadi akibatnya sejumlah pejabat tinggi, pengusaha dan tokoh-tokoh penting negara terbunuh dan puncaknya adalah insiden militer 26 Februari 1936.

Baca Juga: Permainan Tua Yang Masih Populer Sejak Abad 2500 SM

Sehingga Kaisar Hirohito sendiri turun tangan dan memerintahkan pasukan Angkatan Bersenjata kekaisaran untuk menyelesaikan hal ini dan memastikan loyalitas dari seluruh keluarga kekaisaran. Meskipun demikian diam-diam insiden ini "direstui" oleh kalangan pimpinan Angkatan Darat terutama dari kalangan ultranasionalis.

Akhirnya, pada masa kekaisaran Hirohito Jepang tercatat terlibat peperangan di antaranya Insiden Manchuria 1931, Insiden Nanking 1937, dan Perang Dunia II dengan melancarkan serangan atas Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour 9 Desember 1941.

Baca Juga: Perwira Nganggon Domba, Dapat Baju Baru.

Menjelang akhir perang (1945), Jepang sudah praktis kalah perang. Angkatan Lautnya bisa dikatakan hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Namun pihak Angkatan Darat masih ingin melanjutkan peperangan.Sesaat setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, membuat Kaisar memerintahkan untuk menghentikan peperangan pada konfrensi 6 Besar yang dikatakan pada tanggal 10 Agustus 1945.

Karena desakan kaisar inilah akhirnya Jepang menyatakan menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945.Banyak desakan agar kaisar Hirohito diadili sebagai penjahat perang. Ada banyak keteranganmengenai keterlibatannya dalam perang baik sebelum maupun pada saat Perang Dunia II.

Baca Juga: Harga Motor Jadul Tak Kalah bersaing , Harga fantastik

Sekalipun banyak desakan dari berbagai pemimpin dunia agar Kaisar Hirohito diadili, termasuk diantaranya Presiden Amerika Serikat Harry S Truman, akhirnya Presiden Trumman setuju untuk mempertahankan kedudukan kaisar.

Sebagai simbol dan memperlancar pembangunan kembali Jepang dan simbol keterpaduan Kaisar dengan rakyatnya terutama pada masa pendudukan.Tepat pada tanggal 7 Januari 1989 Kaisar Hirohito meninggal akibat penyakit kanker usus dua belas jari (duodenum) yang dideritanya.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler