Network
MEDIA PAKUAN- Nyonong Ngusep adalah teknik memancing tradisional warga Limbangan- Garut, namun berbeda dengan memancing pada umumnya, Nyelonong ini bisa di lakukan di Sawah, Kubangan, Rawa atau Kali yang masih bersih dan sangat banyak habitat jenis Ikan air tawar yang hidup di dalamnya.
Baca Juga: Hanbok Pakaian Negeri Gingseng Yang Abadi dari Masa ke Masa
Bagi Iwan Nyolonong walaupun sama, dalam mancing pada umumnya hasilnya lebih ditentukan pada keberuntungan. Namun dalam Neger ada banyak hal-hal yang perlu diketahui, sebagaimana Nelayan laut yang perlu mengetahui rumpon tempat Ikan, kondisi air, musim, cuaca dan sebagainya.
yang dulu banyak dilakukan oleh warga dalam mencari ikan untuk lauk sebagai kebutuhan konsumsi, namun kini hal itu sudah tidak banyak lagi warga, dan bahkan bahkan banyak anak-anak muda sekarang yang tidak mengetahuinya.
Baca Juga: Permainan Tua Yang Masih Populer Sejak Abad 2500 SM
Yang membedakan Nyolong atau ngusep disini bukan memakai kail seperti biasanya memancing, ini lebih sederhana biasanya memakai alat seadanya yang ada di hutan semacan ranting yang diberi umpan atau cacing , setelah umpan siap proses selanjutnya di masukan ketempat yang menurut kita ada banyak Udang merahnya dengan mengunakan juga jala untuk menghindari udang itu lolos dari target umpan.
Untuk melestarikan budaya nyolonong Iwan Kuswara, Toni dan rekan-rekanya pun harus pergi jauh dengan perjalanan memakan waktu satu jam dari pemukiman, tepatnya kegunung Sanghiang Patraguru yang berada diwilayah Desa Ciwangi, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut.
Baca Juga: Status Darurat, Kekerasan Terhadap Anak di Kabupaten Sukabumi.
" Tergantung Cuaca,biasanya musim Halodo (kemarau), orang banyak yang pergi kesana untuk memancing udang merah di gunung Patraguru ini,sebenarnya kami bukan saja memancing untuk tujuan konsumsi, mamun untuk memantau keberadaan habitat di air Gunung Sanghiang ini," ujar.
