Separatis Menggunakan Media Sosial sebagai Propaganda, Panglima TNI Hadi Tjahjanto: Mau tidak mau!

- 22 November 2020, 13:28 WIB
Pangilma TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebut media sosial sebagai arena propaganda.
Pangilma TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebut media sosial sebagai arena propaganda. /Twitter.com/@Puspen_TNI
 
MEDIA PAKUAN - Saat ini berbagai macam teknologi khususnya perangkat berbasis internet dan sosial media semakin mengalami kemajuan.
 
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, hal itu membuat diperlukan adanya aturan di dalam dunia maya.
 
Menurutnya saat ini media sosial telah dijadikan sebagai media propaganda yang dapat memicu kericuhan
 
 
“Mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus mengakui bahwa media sosial telah dapat dimanfaatkan sebagai media propaganda, media perang urat syaraf,” katanya.
 
Menurutnya dampak yang ditimbulkan dari media sosial ini bahkan dapat secara instan mengancam keutuhan negara.
 
“Dengan pengunaan dan jangkauan yang luas, media sosial menjadi media yang efektif untuk melakukan perang informasi atau pun perang psikologi. Sekarang kita mengenal hastag, trending topic. Dahulu kita menyebutnya sebagai tema propaganda,” ucapnya.
 
 
Dirinya mengatakan belakangan terjadi propaganda yang dilakukan melalui sosial media yang terjadi di tanah air.
 
yang keseluruhannya sangat mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Salah satunya adalah penyebaran berita bohong atau hoaks dengan sasaran utamanya adalah masyarakat awam dan generasi muda agar terbakar emosinya.
 
 
“Juga menyebarkan isu-isu sosial dan isu separatisme berbahasa Inggris untuk mencari simpati dan dukungan politik dari dunia internasional, seperti yang dilakukan Benny Wenda dan Veronica Koman,” jelasnya.
 
Dirinya juga mengatakan, kelompok separatis ini bisa menjadikan sosial media sebagai wadah untuk mempengaruhi opini dunia lewat propaganda.
 
Selain itu, mereka juga memanfaatkan panggung diplomasi internasional sebagai mandala alternatif demi mendapat dukungan.
 
 
Menurutnya salah satu dampak yang ditimbulkan bisa membuat upaya pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar.
 
Yang membuat pemerintah dan masyarakat hanya akan disibukkan dengan konflik-konflik di media sosial.
 
Yang membuat kehidupan sosial di masyarakat menjadi tidak kondusif.
 
 
“TNI bersama kementerian/lembaga terkait, dan masyarakat khususnya generasi muda, harus bahu membahu memberdayakan potensi dunia maya dan potensi digital yang dimiliki untuk membendung dan menghadapi ancaman separatisme di dunia maya,” pungkasnya.
 
Dirinya juga berharap agar masyarakat berhati-hati terhadap berita-berita yang belum dipastikan kebenarannya.
 
Apalagi berita tersebut memicu pertengkaran dari sebuah kelompok dan mengancam keutuhan NKRI.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x