Awal Puasa Ramadhan Nu dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda!: Pemerintah Nunggu Sidang Isbat: Simak Yuk!

- 4 Maret 2024, 09:19 WIB
Ilustrasi Ramadhan 2024
Ilustrasi Ramadhan 2024 /pexels.com/Sam Rana

MEDIA PAKUAN - Sepekan menjelang memasuki bulan Suci Ramadhan 2024/1445 H, kini warga dibuat bingung. Mereka memprediksi awal puasa Ramadhan berbeda-beda.

Mereka saling meyakinkan awal puasa Ramadhan yang cenderung berbeda-beda. Mereka berharap pemerintah segera mengumumkan awal puasa Ramadhan.

Namun penentuan awal puasa Ramadhan tidak semudah membalik tangan.  Diperlukan sejumlah pihak utuk menentukannya. '

Tidak hanya dari unsur ulama, ormas keIslaman, tapi keterlibatan semua pihak. terutama saat digelar sidang tersebut juga akan diikuti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); dan undangan lainnya.

Bahkan Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib, menyampaikan Tim Hisab dan Rukyat Kemenag akan dilibatkan dalam sidang isbat.

Meski untuk kepastiannya akan menunggu hasil sidang isbat, berdasarkan Kalender Islam Hijriah yang dirilis oleh Kemenag, diprediksi awal puasa Ramadhan 2024 akan jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Baca Juga: Janjikan Setifikat Keturunan Nabi, Polda Metro Jaya Periksa Dugaan Pemalsuan Web Rabithah Alawiyah: Kok Bisa?

Perlu diketahui awal puasa dimulai dan berpotensi ada perbedaan antara Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah termasuk pemerintah sendiri.

Muhammadiyah secara resmi sudah mengumumkan tanggal 1 Ramadhan 2024 jatuh Senin 11 Maret 2024. Sedangkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Pemerintah masih menunggu hasil sidang isbat awal Ramadhan 1445 H dari Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Pemerintah untuk menentukan 1 Ramadhan 1445 H sebagai awal dimulainya puasa wajib, baru akan melakukan sidang isbat Minggu 10 Maret 2024 di Auditorium H.M Kemenag, Jakarta Pusat.

 

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar NU KH Sirril Wafa menjelaskan soal perkiraan awal Ramadhan 2024/1445 H menurut NU.

Dia mengatakan telah melakukan perhitungan awal Ramadhan 2024 dengan pengamatan posisi hilal, baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.

Baca Juga: Motor Program Mudik Gratis 2024, Kemenhub Layani STNK Harus Sesuai Pemilik: Simak Persyaratan Lainnya?

Berdasarkan hal tersebut, kata Sirril, hilal puasa tidak mungkin dapat dirukyat atau dilihat pada 29 Sya'ban 1445 H atau Minggu 10 Maret 2024.

Karena alasan itulah Lembaga Falakiyah PBNU memperkirakan awal Ramadhan 1445 jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.

Berbeda dengan Pemerintah dan NU yang masih menunggu hasil sidang Isbat untuk memastikan 1 Ramadhan 1445 H, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah resmi menetapkan awal Ramadhan 1445 H jatuh pada Senin 11 Maret 2024.

Hal tersebut diumumkan melalui surat keputusan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal dan 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah yang yang ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris PP Muhammadiyah Muhammad Sayuti pada 12 Januari 2024.

Muhammadiyah selalu menggunakan metode hisab dalam menetapkan setiap awal Ramadhan. PP Muhammadiyah menyatakan bahwa pada Ahad 10 Maret 2024, bulan sudah berada di atas ufuk (hilal sudah wujud) di wilayah Indonesia, kecuali di Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Baca Juga: Kedok Panti Pijat, 10 Remaja di Kota Sukabumi Digrebek Polisi: Miris Diduga terlibat Prostitusi Terselubung

Baca Juga: Berantas Bisnis Lendir Jelang Ramadhan, Polres Sukabumi Kota Bongkar Praktik Panti Pijat Bugil

"Pada hari Ahad Legi, 29 Syaban 1445 H bertepatan dengan 10 Maret 2024 M, ijtimak jelang Ramadan 1445 H terjadi pada pukul 16:07:42 WIB," tulis keterangan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah pada maklumat tersebut.***

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah