MEDIA PAKUAN - Lima produk vaksin Covid-19 yang digunakan sebagai penguat antibodi penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) telah memperolen izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
"Ada lima vaksin yang telah dapatkan EUA melalui proses evaluasi bersama para tim ahli penilai obat atau vaksin dan memenuhi syarat yang ada," kata Kepala BPOM Penny K Lukito saat menyampaikan keterangan pers di Gedung BPOM, Jakarta Pusat, Senin siang.
Dilansir dari Antara, Produk vaksin sebagai penguat diantaranya adalah Vaksin AstraZeneca, vaksin Moderna, dan vaksin Zifivax, , vaksin buatan Pfizerda CoronaVac produksi PT Bio Farma.
Baca Juga: Pamer Foto Terbaru bersama Gala Sky Andriansyah, Fuji Dinilai Makin Mirip dengan Vanessa Angel
Untuk usia 18 tahun ke atas, satu dosis vaksin monolog coronaVac bisa digunakan setelah enam bulan setelah vaksinasi primer.
Demikian juga untuk tambahan dosis vaksin Pfizer diberikan minimal enam bulan setelah vaksinasi primer pada usia 18 tahun ke atas.
"(Hasil uji) imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 21-35 kali setelah 28 hari pemberian vaksin booster CoronaVac pada subjek dewasa," katanya, reaksi setelah penggunaan biasanya nyeri dan kemerahan di tempat suntikan.
Efek penggunaan vaksin dengan platform mRNA itu umumnya bersifat lokal seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, dan demam.
"(Hasil uji) Imunogenisitas menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi hingga 3,3 kali setelah satu bulan (pemberian vaksin)," kata Penny.
Ia mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca bisa meningkatkan antibodi sekitar 3,5 kali, juga sebagai tambahan dosis vaksin sebagai penguat.
Baca Juga: Bikin Kaget Warga Arab Saudi bahkan Dunia, Beginilah Kegiatan Ibu-Ibu Dekat Masjid Nabawi Madinah
Untuk Moderna, bisa digunakan untuk melengkapi pemberian dua dosis vaksin primer AstraZeneca, Pfizer, dan Johnson and Johnson.
Setengah dosis vaksin berplatform mRNA itu bisa diberikan sebagai tambahan setelah vaksinasi primer.
"Moderna menunjukkan imunogenisitas 13 kali setelah pemberian dosis booster dan subjek dewasa 18 tahun ke atas," katanya.
Vaksin Zifivax bisa digunakan sebagai penguat heterolog bagi vaksin jenis lain seperti vaksin buatan Sinovac atau Sinopharm dengan interval pemberian enam bulan ke atas.
"Zifivax menunjukkan peningkatan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali," kata Penny.
Penny mengatakan bahwa ada 13 produk vaksin COVID-19 yang sudah mendapat EUA di Indonesia.
"Saat ini sudah ada 13 vaksin yang dapat EUA di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan respons imun akan menurun di bawah 30 persen setelah enam bulan dari vaksin primer sehingga dibutuhkan booster (penguat)," katanya.***