Pasca Diserang Sparatis MIT Poso TNI Polri Bentuk Tiga Tim Pemburu Teroris

- 3 Juni 2021, 11:10 WIB
Ilustrasi penyergapan teroris KKB Papua.
Ilustrasi penyergapan teroris KKB Papua. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

MEDIA PAKUAN - Satuan tugas Madago Raya yang terdiri dari TNI Polri membentuk tiga tim untuk mengejar sembilan anggota teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

Ketigaiga tim yang baru dibentuk tersebut terdiri dari tim pengejar, tim sekat, dan tim kegiatan preventif untuk warga Kabupaten Poso agar tidak mendapat gangguan dari kelompok MIT Poso.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, anggota MIT yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tinggal tersisa sembilan orang.

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair Juni 2021? Simak Cara Mengetahui Penerima BSU Subsidi Gaji

Kesembilan DPO MIT yang dipimpin oleh Ali Kalora tersebut diketahui masih bersembunyi di pegunungan utara Kabupaten Poso Sulawesi Tengah.

Sekitar dua bulan lalu Ali Kalora cs mempercundangi Satgas Madago Raya dengan melakukan bentrok kontak tembak selama hampir seharian penuh.

Dalam baku tembak yang terjadi dipinggiran wilayah pegunungan Kabupaten Poso tersebut mengakibatkan satu anggota Brimob dan dua anggota MIT Poso tewas.

Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Dikritik Jadi Duta PON XX Papua, Ada yang Janggal?

Semenjak Ali Kalora dan delapan anak buahnya yang tersisa berhasil melarikan diri kedalam pegunungan Poso yang medannya sulit untuk dijangkau.

Sehingga sampai hari ini Satgas Madago Raya belum berhasil menangkap kelompok MIT Poso karena medan pegunungan yang dijadikan persembunyian Ali Kalora cs menyulitkan satgas pemburu.

Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan, Satgas Madago Raya diperkuat dengan tiga tim yang baru dibentuk agar berhasil menangkap teroris MIT Poso.

Baca Juga: Diisukan akan Dijual Inter Milan, Romelu Lukaku Angkat Bicara: Saya Bertahan

"Untuk masyarakat ada tim preventif agar masyarakat tidak terganggu dengan kegiatan para teroris ini," katanya seperti dikutip dari Antara pada Kamis, 3 Juni 2021.

Lebih lanjutnya Didik menyebut, berdasarkan analisa yang dilakukan sembilan orang DPO MIT Poso terbagi jadi dua kelompok, yang mana satu kelompok berjumlah empat orang dan lima orang di kelompok lain.

"Dari keterangan saksi ada lima orang dipimpin oleh DPO MIT Poso bernama Qatar. Bisa jadi sembilan orang ini terbagi dua,  satu kelompok lagi dipimpin Ali Kalora," ujarnya.

Baca Juga: Akhiri Perang di Yaman, Putra Mahkota Arab Saudi Temui Amerika Serikat

Setelah terjadi pembunuhan yang dilakukan DPO MIT Poso terhadap empat petani di Desa Kalimago, kepolisian menghimbau warga agar tetap tenang dan  melaksanakan kegiatan seperti biasa.

Masyarakat juga diminta untuk segera melaporkan kepada aparat kepolisian terdekat apabila melihat keberadaan sembilan orang anggota teroris MIT Poso yang jadi DPO.

"Satgas Madago Raya yang terdiri dari TNI Polri telah melaksanakan kegiatan dengan maksimal disetiap titik yang dicurigai sebagai akses yang digunakan DPO MIT Poso turun ke perkampungan,"  pungkasnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x