Akhiri Perang di Yaman, Putra Mahkota Arab Saudi Temui Amerika Serikat

- 3 Juni 2021, 10:20 WIB
Ilusatrasi pertempuran di yaman
Ilusatrasi pertempuran di yaman /Pixabay
 
MEDIA PAKUAN - Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengadakan pertemu terkait Rencana Yaman kedepannya, Rabu 2 Juni 2021.
 
Pertemuan tersebut tidak hanya seputar Yaman saja, tetapi AS juga akan lebih menekankan pasukannya untuk membantu Arab Saudi.
 
Dalam pertemuan Austin denga Pangeran Mohammed, keamanan regional juga sempat dipertanyakan, serta upaya untuk mengakhiri perang di Yaman.
 
 
Terkait dengan pertanyaan tersebut,Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, untuk membantu Arab Saudi dari serangan musuh sudah berlangsung.
 
"upaya bilateral yang sedang berlangsung untuk meningkatkan pertahanan Arab Saudi,"katanya.
 
Seputar keamanan yang dipersiapkan AS untuk membantu Arab Saudi sudah beres, mereka berdua juga membahas tentang Pemberontak Houthi.
 
 
Pemberontak Houthi, ternya merekatelah mejalain hububunga baik dengan Iran. Sedangkan Iran, telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman bagian utara sejak tahun 2014.
 
Iran juga melakukan serangan lintas perbatasan ke Arab Saudi dan menekan serangan untuk merebut wilayah Marib yang kaya gas di Yaman.
 
Koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi di Yaman pada 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi dari ibu kota Sanaa.
 
 
Houthi menyebut, mereka memerangi sistem yang korup dan agresi asing. Austin "mencatat keberhasilan Arab Saudi baru-baru ini dalam mengalahkan serangan Houthi di Kerajaan" dan berterima kasih kepada putra mahkota karena bekerja dengan utusan khusus AS Tim Lenderking  untuk mengakhiri perang Yaman, kata Kirby.
 
Sebelumnya, Lenderking mengkritik Houthi karena tidak terlibat secara serius dalam upaya yang terhenti untuk mengamankan gencatan senjata.
 
Houthi juga mendesak koalisi untuk menghapus pembatasan di semua pelabuhan dan bandara Yaman. Lebih dari 100.000 orang telah tewas dalam perang, kebanyakan dari mereka adalah warga sipil, dan jutaan orang Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x