Baca Juga: Takut Diserang China Karena Alasan Ini, Australia Gelar Latihan Perang dengan AS
“Tetapi kalau kritis terhadap pemerintahan, iya, karena itulah dia (Munarman) kemudian bergabung dengan FPI dan berani berkata keras, karena dia punya latar belakang hukum,” ujarnya.
lanjut harun, Jangan sampai negeri ini tidak bisa membedakan antara orang kritis dan orang yang berbuat tindak pidana. Ahli hukum tata negara ini juga mengaku makin khawatir dengan demokrasi negeri ini.
“Saya terus terang makin khawatir dengan perkembangan demokrasi di negeri ini, apalagi kita tau bahwa indeks demokrasi kita angkanya tidak baik,” tandas Refly.
Baca Juga: Balas Dendam Polri! Lima KKB Tewas Tertembus Peluru Satgas Nemangkawi
Kata Refly ini bukan soal percaya atau tidak percaya namun aneh jika Munarman dianggap sebagai teroris.Ahli hukum ini juga memaparkan fenomena saat ini jika ada siapapun yang mempermasalahkan soal Munarman atau Habib Rizieq Shihab (HRS) pasti akan diserang oleh pendukung kekuasaan.
“Jadi fenomena sekarang adalah siapapun yang mempermasalahkan katakanlah penangkapan Munarman atau masalah sidang HRS, itu pasti ditimpa (diserang) oleh pendukung kekuasaan atau istana,” ungkapnya.
"Saya terus terang makin khawatir dengan perkembangan demokrasi negeri ini, apalagi Indek Demokrasi Indonesia tidak baik. Itu memberikan pelajaran agar betul-betul mengisi, mempertahankan demokrasi dan tidak diisi dengan lelucon hukum seperti misal masalah Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Habib Rizieq, sekarang Munarman," tambahnya.
Baca Juga: Subhanallah! Fenomena Awan Menyerupai Nanggala 402 di Pantai Sanur, Terekam Video Gemparkan Warganet
Lebih lanjut Refly Harun mengatakan pihaknya bukan percaya dengan pihak kepolisian yang memang berwenang untuk menindaklajuti apabila ada kasus hukum.