Pemerintah Sebut Munarman Teroris, Fadli Zon, Refly Harun: Indek Demokrasi Indonesia Tidak Baik

- 28 April 2021, 14:24 WIB
Tim Densus 88 Antiteror menggeledah tempat tersebut pascapenangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait kasus dugaan tindak pidana terorisme.  Densus 88 menangkap Munarman di Pondok Cabe pada Selasa, 27 April 2021, namun tim kuasa hukum menyebut tak bisa menemui kliennya.
Tim Densus 88 Antiteror menggeledah tempat tersebut pascapenangkapan mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait kasus dugaan tindak pidana terorisme. Densus 88 menangkap Munarman di Pondok Cabe pada Selasa, 27 April 2021, namun tim kuasa hukum menyebut tak bisa menemui kliennya. /Antara/Aprillio Akbar/

Baca Juga: Takut Diserang China Karena Alasan Ini, Australia Gelar Latihan Perang dengan AS

“Tetapi kalau kritis terhadap pemerintahan, iya, karena itulah dia (Munarman) kemudian bergabung dengan FPI dan berani berkata keras, karena dia punya latar belakang hukum,” ujarnya.

lanjut harun, Jangan sampai negeri ini tidak bisa membedakan antara orang kritis dan orang yang berbuat tindak pidana. Ahli hukum tata negara ini juga mengaku makin khawatir dengan demokrasi negeri ini.

“Saya terus terang makin khawatir dengan perkembangan demokrasi di negeri ini, apalagi kita tau bahwa indeks demokrasi kita angkanya tidak baik,” tandas Refly.

Baca Juga: Balas Dendam Polri! Lima KKB Tewas Tertembus Peluru Satgas Nemangkawi

Kata Refly ini bukan soal percaya atau tidak percaya namun aneh jika Munarman dianggap sebagai teroris.Ahli hukum ini juga memaparkan fenomena saat ini jika ada siapapun yang mempermasalahkan soal Munarman atau Habib Rizieq Shihab (HRS) pasti akan diserang oleh pendukung kekuasaan.

“Jadi fenomena sekarang adalah siapapun yang mempermasalahkan katakanlah penangkapan Munarman atau masalah sidang HRS, itu pasti ditimpa (diserang) oleh pendukung kekuasaan atau istana,” ungkapnya.

"Saya terus terang makin khawatir dengan perkembangan demokrasi negeri ini, apalagi Indek Demokrasi Indonesia tidak baik. Itu memberikan pelajaran agar betul-betul mengisi, mempertahankan demokrasi dan tidak diisi dengan lelucon hukum seperti misal masalah Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, Habib Rizieq, sekarang Munarman," tambahnya.

Baca Juga: Subhanallah! Fenomena Awan Menyerupai Nanggala 402 di Pantai Sanur, Terekam Video Gemparkan Warganet

Lebih lanjut Refly Harun mengatakan pihaknya bukan percaya dengan pihak kepolisian yang memang berwenang untuk menindaklajuti apabila ada kasus hukum.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x