BERGELIAT! Target 10 Juta Benih 2021, Syahrul Yasin Limpo: Porang Komoditas Mahkota Pertanian Indonesia

- 26 Maret 2021, 18:46 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka Talkshow "Strategi Pengembangan Porang sebagai Komoditas Mahkota" di Auditorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslibangbun) Kementerian Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Kamis (25/3/2021).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka Talkshow "Strategi Pengembangan Porang sebagai Komoditas Mahkota" di Auditorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (Puslibangbun) Kementerian Pertanian, Cimanggu, Kota Bogor, Kamis (25/3/2021). /Foto: Antara/Riza Harahap/



MEDIA PAKUAN - Saat ini komoditas Porang semakin menggeliat dibuktikan dengan terus meningkatnya permintaan ekspor dari Indonesia ke berbagai negara.

Tanaman sejenis umbi-umbian yang juga disebut ileus ini digunakan sebagai bahan baku kosmetik lipstik, dan juga kebutuhan nutrisi yang bagus untuk ketahanan tubuh.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, porang itu ekspornya tinggi dan ada 13 negara yang memesan, seperti Tiongkok, Vietnam, Filipina dan yang lainnya.

"Oleh karena itu bicara Porang adalah bicara masa depan," katanya saat membuka talkshow komoditas Porang di Bogor, Jawa Barat seperti dikutip dari rilis Kementerian Pertanian pada Jum'at, 26 Maret 2021.
 
 
 
Baca Juga: Pembunuhan di Myanmar Tiap Hari Terjadi, Tercatat 320 Demonstran Tewas di Tangan Junta Militer

Syahrul mengungkapkan, semua pihak memiliki tanggung jawab yang sama untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik dari sisi sektor pertanian.

Komoditas Porang ini adalah salah satu komoditas pada sektor pertanian yang sangat penting bagi bangsa dan negara.

"Jadi tidak heran saya bilang komoditas porang adalah komoditas Mahkota. Bayangkan saja dalam 15 tahun ini baru pertama kali ekspor kita lebih dari 15,4 persen," ungkapnya.
 
 
Baca Juga: Polri Ngaku Tak Pernah Blokir Rekening FPI, Ini Kata Kepala PPATK Dian Ediana Rae

Syahrul menyebut pemerintah sudah menyiapkan teknologi modern untuk mengakomodasi kepentingan produksi komoditas Porang.

Bahkan sekarang Indonesia sudah berhasil melepas Porang Madiun 1, sekaligus sedang melakukan identifikasi dan observasi untuk Porang-porang unggul lainya.

"Kita juga telah menemukan formula percepatan bibit Porang yang lebih canggih lagi. Target tahun ini punya 10 juta benih, Tentu kita menggandeng Pemerintah Daerah, Swasta dan pegiat porang lainya," ujarnya.

Untuk kedepannya, sambung Syahrul, Kementerian Pertanian tengah menyiapkan sistem pengolahan pasca panen seperti pengelolaan sistem porang untuk selanjutnya dijadikan tepung maupun chips.

"Kalau porang ini sudah diolah tentu nilai jualnya juga lebih tinggi. Dan inilah yang juga sedang kita siapkan," ucapnya.

Syahrul memaparkan, dalam meningkatan komoditas porang, saat ini Kementerian Pertanian telah menyiapkan lima Cara Bertindak atau yang lebih dikenal dengan istilah (5 CB).

CB pertama mengembangkan kapasitas peningkatan produksi, CB kedua berkaitan dengan pangan lokal, CB ketiga penguatan cadangan dan sistem logistik pangan.

"CB keempat pengembangan pertanian modern dan CB kelima adalah gerakan tiga kali ekapor (Geratieks)," paparnya.

Cara bertindak tersebut telah dilaksanakan dengan sistem kerja extra ordinary serta optimisme untuk menjadikan pertanian Indonesia semakin diperhitungkan.

"Pertanian itu sudah di depan mata karena kita punya 270 juta penduduk yang semuanya sudah mengenal pertanian. Makanya tata kelolanya harus dipersiapkan," pungkas.***







Editor: Ahmad R

Sumber: pertanian.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x