MEDIA PAKUAN - Satuan tugas (Satgas) Madago Raya menembak mati dua yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
Mereka tewas saat hendak mengambil makanan di hutan dan terjadi baku tembak dengan Satgas gabungan Madago Raya yang terdiri dari TNI dan Polri.
Selain menewaskan dua orang DPO MIT, dalam kontak tembak yang terjadi pada Senin 1 Maret 2021 tersebut juga mengakibatkan satu prajurit TNI meninggal dunia.
Baca Juga: BLT UMKM Kembali Disalurkan di Maret , Cek Syarat dan Ketahui Lembaga Pengusul Agar Bisa Daftar Jadi Penerima
Kontak tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok MIT terjadi di Pegunungan Andole, Desa Tambarana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Dari informasi yang diperoleh, hingga saat ini aparat Satgas Madago Raya masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kontak tembak tersebut.
Dari lokasi, Satgas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, seperti senjata api laras panjang, GPS, bahan makanan, dan satu buah tas ransel milik kedua jenazah DPO MIT.
Baca Juga: Diperebutkan Awal Maret 2021, Buruan Segera Dapatkan BLT Dana Desa Rp300 Ribu, Berikut Inilah Caranya
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, pihak-pihak yang memberi logistik kepada kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora akan turut didalami.
"Setelah jumlah personel TNI dan Polri terus ditambah dan makin banyak, aktivitas mereka semakin terjepit. Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan kelompok Ali Kalora ini," katanya.
Rusdi menyebut dua DPO MIT Poso yang tewas yakni Alfin dan Irul diketahui meeupakan anak buah Ali Kalora, namun tidak memiliki hubungan darah dengan Ali Kalora.
Baca Juga: 12 Juta Calon Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta Tahap 2 Segera Disalurkan, Cek Segera di www.depkop.go.id
Pimpin MIT Ali Kalora juga dikabarkan turut terkena tembakan aparat. Tapi Polri belum dapat memastikan kabar tersebut, terkait kepastian Ali Kalora tertembak
"Yang jelas dapat dipastikan dua dari DPO dari kelompok MIT yang meninggal dunia. Itu yang bisa dipastikan," ujar Rusdi seperti dikutip dari Humas Polri pada Kamis, 4 Maret 2021.
Rusdi menjelaskan, anggota MIT pimpinan Ali Kalora saat ini diduga tersisa 9 orang. Ia menyebut aktivitas kelompok Ali Kalora masih membuat resah masyarakat sekitar.
"Kelompok ini berjumlah 11 orang, kemarin tertembak dua orang yang memang ada di dalam kelompok itu MIT pimpinan Ali Kalora," jelasnya.
Baca Juga: Waspada Investasi Bodong! Jika Menemukan Pinjol Ilegal Segera Laporkan Kesini
Kemudian Rusdi menerangkan dua jenazah anggota MIT pimpinan Ali Kalora yang ini akan diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Terkait pemakamannya, Polri menyerahkan proses tersebut kepada keluarga kedua DPO, di mana berdasarkan hasil identifikasi Samir alias Alfin asal Banten dan Irul asal Poso.
"Kami serahkan kepada keluarga. Kewajiban Polri setelah melakukan identifikasi menyerahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Sampai sekarang masih proses identifikasi," pungkasnya.***