Network
MEDIA PAKUAN - Laporan aktivitas terkini Gunung Merapi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Dalam laporan hasil pengamatan visual BPPTKG, masih belum terlihat asap berwarna putih.
Sedangkan dilansir Media Pakuan dari Twitter @BPPTKG, aktivitas dari guguran Gunung Merapi, hanya terjadi 2 kali guguran lava pijar.
Baca Juga: Inilah Daftar Mobil Kompak Terbaik 2021 yang Menawarkan Keuntungan Besar bagi Pengemudi
Guguran lava pijar tersebut memiliki jarak luncur sejauh 600 meter, ke arah barat daya hulu Kali Krasak.
Laju rata-rata deformasi EDM Babadan hanya baru sebesar 0,3 centimeter per hari, selama 3 hari.
Dilihat dari status kegempaan Gunung Merapi, baru terjadi 103 gempa guguran, 7 kali fase banyak dan 1 kali gempa hembusan.
Baca Juga: Ucapkan Belasungkawa untuk Kang Pipit, Ridwan Kamil Doakan Semua yang Ditinggalkan
Sebelumnya, Gunung Merapi mengalami awanpanas guguran yang memiliki jarak luncur 200 meter, ke arah barat daya.
Selain itu, kemarin juga terjadi 15 kali guguran lava pijar yang mempunyai jarak luncur 300 - 1000 meter.
Gunung Merapi juga mengeluarkan aktivitas gempa, diantaranya fase banyak terjadi 14 kali serta 8 kali gempa hembusan.
Baca Juga: Ramalan Cinta Berdasarkan Zodiak Hari Ini Sabtu 30 Januari 2021: Virgo Jangan Bertengkar!
Hujan lebat juga malanda berintensitas tinggi yaitu sebesar 240 mm/jam dan memiliki durasi 135 menit di di Pos Kaliurang.
Sampai saat ini, status Gunung Merapi masih berbahaya, karena aktivitas vulkaniknya masih tinggi.
Potensi bahaya yang masih ditimbulkan oleh Gunung Merapi yakni berupa, guguran lava dan awanpanas guguran.
Baca Juga: Cek Spesifikasi Smartphone Tahan Lama! Inilah 10 HP dengan Kapasitas Baterai Mulai 5000 mAh
Wilayah selatan hingga barat daya yang masih berbahaya yaitu sungai Boyong, Krasak, Bebeng, dan Putih, memiliki jarak luncur 5 km.
Namun, lontaran berupa material vulkanik akibat letusan eksplosif mempunyai jarak luncur 3 km.
Maka dari itu masyarakat dihimbau agar tetap siaga oleh BPPTKG dan BNPB.***
