Menkes Memastikan Terkait Varian Baru Covid 19, di Indonesia Belum Teridentifikasi

- 3 Januari 2021, 17:36 WIB
 Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (baju batik) memberikan edukasi mengenai varian baru virus Corona saat berdiskusi dengan Menparekraf Sandiaga Uno (kemeja putih).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (baju batik) memberikan edukasi mengenai varian baru virus Corona saat berdiskusi dengan Menparekraf Sandiaga Uno (kemeja putih). /Instagram/@sandiuno/

MEDIA PAKUAN -
 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terlihat ngobrol santai dalam sebuah video.

Dalam obrolannya Menteri Parekraf menanyakan terkait kemunculan varian baru dari Covid 19 yang kini sedang ramai diperbincangkan.

Menurut Menkes, di Indonesia sendiri varian baru tersebut belum ditemukan.

Hal itu karena di Indonesia sendiri belum teridentifikasi, karena belum rutin melakukan genome sequencing.
 
Baca Juga: PGRI dan DPD Protes Soal Formasi Guru Hilang, Pemerintah Didesak Seleksi CPNS 2021 Ditinjau Ulang

"Orang nanya di Indonesia sudah ada belum, gitu pertanyaannya, nah kalau di Indonesia, saya bilang secara konservatif belum teridentifikasi, kenapa? karena Indonesia belum rutin melakukan genome sequencing, jadi orang sakit diambil sampelnya, dilakukan genome sequencing dia mutasi keberapa, kita belum disiplin," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Menkes juga menjelaskan apa itu virus corona, dan kenapa dinamakan corona.

"Memang virus itu adalah kumpulan protein yang hidup, untuk membuat ini jadi sederhana sedikit, kenapa dinamakan corona virus?, dia virusnya bulat dan ada coronanya, ada kayak tanduk-tanduknya gitu, yang didalamnya itu ada protein n, e, atau m. yang tanduknya itu namanya protein s," ujarnya kembali.
 
Baca Juga: Catat! 16 Juta Pelaku UMKM Dapat BLT Rp2,4 Juta, Tapi Bukan untuk Pegawai BUMN, Cek Penerima BPUM

Dia juga menyampaikan bagaimana dampak dari bagian-bagian tersebut secara medis.

"Didalam protein-protein ini banyak amino acid, komponen didalam protein yang membentuk protein ini, dan itu yang berubah-rubah, apa dampaknya ke kita?,

"Nomor 1 ini lebih cepat menular, nomor 2 tidak lebih mematikan, nomor 3 tetap bisa dideteksi ada virusnya, dengan alat yang ada sekarang swab antigen atau awab PCR," katanya.

Dan menurut Budi, kemungkinan besar penularannya bisa dihambat oleh vaksin.
 
Baca Juga: India Rekomendasi Vaksin AstraZaneca Sebagai Darurat Vaksin Covid 19

"Tidak bisa dideteksi strain-nya atau mutasinya, tapi kalau orang kena virus ini dideteksi pasti kena, dan kemungkinan besar bisa dihambat oleh vaksin yang ada sekarang," katanya.

Disamping itu, Sandiaga Uno meyakinkan kepada Menkes terkait sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bahwa Kemenparekraf akan berjuang keras mengangkat kembali parekraf yang kini terpuruk akibat pandemi.

Tapi, meski mereka akan all out, dalam pelaksanaannya mereka akan terus beradaptasi dengan kebiasaan baru dengan selalu mematuhi prokes yang berlaku.

Hal itu menurutnya, agar perekonomian terangkat kembali juga mata rantai penularan Covid 19 diputus.
 
Baca Juga: Ingat Besok 4 Januari 2021 Penyaluran Bansos BST, KPH dan BPNT, Jangka Waktu Satu Minggu Lho !

"Tapi, kita akan meyakinkan ke Pak Menkes, bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan all out dan kita akan terus berinovasi untuk memastikan bahwa kita bisa bertahan, tapi kita juga akan beradaptasi supaya protokol kesehatannya secara disiplin bisa memutus mata rantai penularan Covid 19,

Karena menurut Sandiaga Uno ada jutaan lapangan pekerjaan yang harus mereka selamatkan.

"Dan kita akan bangkit ekonomi kita, menyelamatkan jutaan lapangan kerja malah bisa menjadi kesempatan kita mencari peluang dan menghasilkan mencetak pemenang," katanya.***



Editor: Ahmad R

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x