MEDIA PAKUAN-Badan Meteorologi Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang mencatat 3.081 gempabumi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Untuk itu, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi bahaya gempabumi. Termasuk potensi tsunami yang dapat menyertainya.
"Dari 3.081 kejadian gempa bumi, terdapat 48 kejadian gempa bumi dirasakan di wilayah NTT dan sekitarnya," ungkap Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Robert Owen Wahyu.
Baca Juga: Catat! 16 Juta Pelaku UMKM Dapat BLT Rp2,4 Juta, Tapi Bukan untuk Pegawai BUMN, Cek Penerima BPUM
Ia menambahkan kejadian gempa bumi selama 2020 didominasi gempa dangkal dengan kedalaman 60 km dengan magnitudo di bawah 4,0.
Sementara itu, kata dia gempa bumi tertinggi di NTT terjadi selama Agustus 2020 yaitu sebanyak 703 kali atau 7 persen dari total kejadian gempa bumi.
"Wilayah NTT merupakan daerah rawan gempa bumi karena berada pada pertemuan dua lempeng tektonik yaitu Lempeng Indoaustralia dan Lempang Eurasia," katanya.
Dia menghimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan. Terutama menghadapi ancaman bencana gempa bumi maupun tsunami.
" Selain itu, masyarakat perlu memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau pun tidak. Bila ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan segera diperbaiki," katanya.
Robert Owen mengatakan masyarakat tetap diimbau selalu mewaspadai gempa berpotensi tsunami.
" Berdasarkan statistik, setiap dua tahun sekali di wilayah Indonesia terjadi gempa berpotensi Tsunami, "katanya. ***