Network
MEDIA PAKUAN - Terkait erupsi yang terjadi di Gunung Ili Lewotolok, NTT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memberikan bantuan bagi pengungsi.
Seperti yang telah diberitakan Media Pakuan "BNPB Lakukan Evakuasi Siaga Bencana, Warga Pengungsi Gunung Ili Lewotolok Kekurang Fasilitas" Selasa, 1 Desember 2020 kemarin.
Para pengungsi kekurangan fasilitas dan kebutuhan lainnya, maka dari itu tadi malam BPNPB mengiring sejumlah bantuan untuk para pengungsi Gunung Ili Lewotolok.
Baca Juga: Dihimbau Waspada Hadapi Teror Erupsi Gunung Semeru, BPBD: Satu Orang Dinyatakan Hilang
Berdasarkan data terakhir yang didapat per 1 Desember pukul 15.00 WIB kemarin, pengungsi mencapai 5.830 jiwa, dan disebar di 20 titik pengungsian.
Kepala BNPB Doni Monardo pun ikut turun tangan dan meninjau keadaan pengungsi didaerah tersebut.
Seperti dilansir Media Pakuan dari laman Twitter BNPB Indonesia, Rabu 2 Desember 2020.
Baca Juga: Waspada! BPPTKG: Gunung Merapi Alami Gempa Guguran Sebanyak 46 Kali
"BNPB membantu penanganan darurat erupsi Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan tersebut berupa masker 3 lapis dan lampu, air, garam," tulis BNPB Indonesia, dikutip Media Pakuan dari laman Twitter, Rabu, 2 Desember 2020.
Kepala BNPB Doni Modardo, sejak 1 Desember kemarin meninjau beberapa tempat pengungsian sampai hari ini Rabu, 2 Desember 2020. Dia masih berada dilokasi para pengungsi.
Doni Monardo menyampaikan bahwa hal tersebut dilakukan sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo bahwa pemerintah atau pejabat harus memberikan pelayanan publik agar masyarakat merasa terlindungi.
"Pelayanan publik yang baik adalah ketika negara hadir dan pemerintah beserta pejabatnya mampu melindungi jiwa masyarakat," kata Doni.
Baca Juga: Gunung Semeru Mengeluarkan Lava Pijar, BPBD Himbau Masyarakat agar Tidak Panik
Selanjutnya, dikabarkan hari ini Doni akan menuju posko penanganan darurat di Kabupaten Lembata menggunakan Helikopter, guna meninjau keadaan disana.
Sebelumnya Gunung Ili Lewotolok dilaporkan bererupsi pada Minggu, 29 November 2020 lalu pada pukul 9.45 WITA, dengan kolom abu yang cukup tinggi mencapai 4.000 meter dari puncak gunung.
Maka sejak kejadian tersebut, PVMBG menetapkan status Gunung Ili Lewotolok naik menjadi Level III atau Siaga.***
