Gunung Semeru Mengeluarkan Lava Pijar, BPBD Himbau Masyarakat agar Tidak Panik

- 1 Desember 2020, 10:52 WIB
Refleksi Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dari kawasan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur/ (Antara Jatim/Umarul Faruq/zk)
Refleksi Gunung Semeru yang mengeluarkan awan panas dari kawasan Pranajiwo, Lumajang, Jawa Timur/ (Antara Jatim/Umarul Faruq/zk) /

MEDIA PAKUAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau kepada masyarakat agar tetapi tenang dalam menyikapi Gunung Semeru saai ini dengan berita yang beredar terkait aktivitasnya.

Kepala Bidang Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, mengatakan bahwa status Gunung Semeru masih dalam kondisi Level II atau Waspada, dan dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dalam menyikapi kondisi saat ini.

"Kami harapkan masyarakat Lumajang untuk tetap tenang, tidak usah panik dan resah, karena sesuai dengan laporan, aktivitas gunung api dari Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan Gunung Semeru tidak meletus, karena saat ini masih dalam status Waspada Level II," ujarnya, dikutip Media Pakuan dari Antara, selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Waspada! Gunung Semeru Meletus hingga Keluarkan Lava Pijar, BPBD: Jarak Luncur Sekitar 500-1000 M

Berdasarkan data melalui pendeteksian alat Seismograf yang berfungsi sebagai (perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi di  Pos Pantau Gunung Sawur menyebutkan gempa yang terjadi di Gunung Semeru.

Diantaranya,  gempa tremor harmonik, letusan, hingga guguran lava pijar di puncak Gunung Semeru sejak Jumat 27 November 2020 kemarin.

"Gunung Semeru tidak meletus, tetapi memang terjadi letusan mulai Jumat 27 November 2020 dan memang mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke areal Curah Kobokan sebanyak 13 kali dengan jarak luncur dari lidah lava/puncak sekitar 500-1.000 meter," tuturnya.

Baca Juga: BNPB Lakukan Evakuasi Siaga Bencana, Warga Pengungsi Gunung Ili Lewotolok Kekurang Fasilitas

Wawan juga menjelaskan bahwa lava pijar yang keluar dari Gunung Semeru nampak cukup jauh dari permukiman, hutan maupun area KRB (Kawasan Rawan Bencana) I, II dan III di Gunung Semeru, namun warga diimbau untuk tetap waspada.

"Saya mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km, dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru sebagai alur luncuran awan panas," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau agar unutk mewaspadai guguran kubah lava pijar yang terletak di Kawah Jongring Seloko.

Baca Juga: Semburan Abu Vulkanik Gunung Ili Lewotolok Kembali Terjadi, PVMBG Tetapkan Level Siaga

Oleh sebab itu, BPBD Lumajang masih terus melakukan koordinasi dengan pihak perhutani dan TNBTS karena khawatir terjadinya luncuran lava pijar yang semakin meluas sehingga mengakibatkan masalah yang semakin serius.

"Luncuran lava pijar itu dapat menyebabkan adanya kebakaran lahan dan hutan yang ada di lereng Gunung Semeru seperti beberapa tahun lalu," ujarnya.

Wawan mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi secara intens dengan pihak Perhutani dan TNBTS, dengan saling memberikan informasi melalui jaring komunikasi untuk melaporkan setiap saat perkembangan hutan maupun aktivitas Gunung Semeru.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x