MEDIAPAKUAN-Kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo hingga saat ini masih menjadi perhatian.
Bahkan, satu persatu polisi mengungkap hasil penyelidikannya terkait terakait kematian Yodi.
Awalnya ada dugaan almarhum nekat bunuh diri karena HIV, namun ternyata dari pemeriksaan HIV yang dilakukannya hasilnya ternuata negatif.
Saat konferensi pers 25 Juli 2020, pihak kepolisian mengatakan bahwa sebelum tewas, editor Metro TV Yodi Prabowo memeriksakan dirinya ke dokter spesialis kulit dan kelamin.
Polisi juga mengatakan bahwa dalam penyelidikan tewasnya editor Metro TV, Yodi Prabowo ini menemukan adanya transaksi keuangan dari korban ke RSCM.
Baca Juga: Janggal! Keluarga Tidak Menemukan Ceceran Darah di Baju Yodi Prabowo
Dalam konferensi pers, pihak kepolisian mengatakan kesimpulan berdasarkan hasil penyelidikan bahwa Yodi Prabowo diduga tewas karena bunuh diri.
Namun dalam kabar terbaru, hingga dirinya ditemukan tewas, hasil pemeriksaan Yodi Prabowo ke RSCM ini ternyata belum sempat diambil.
Dari kemungkinan itulah kemudian muncul dugaan korban bunuh diri karena depresi terkena HIV.
Baca Juga: Sebelum tewas Yodi Prabowo sempat tes HIV dan melihat hal gaib
Selasa, 28 Juli 2020, pihak kepolisian akhirnya memberikan keterangan terkait hasil tes HIV editor Metro TV, Yodi Prabowo.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengungkapkan bahwa pihaknya mempunyai dan mengantongi bukti pemeriksaan laboratorium Yodi Prabowo di RSCM tersebut.
Namun, polisi tidak membeberkan secara rinci terkait hasil pemeriksaan di laboratorium tersebut.
Baca Juga: Editor Metro TV Yodi Prabowo Tewas Karena Bunuh Diri
“Untuk hasilnya (HIV) negatif. Ada tanggalnya, ada bonnya, untuk tanggalnya saya lupa, tapi itu semua ada soal rekam medis beberapa hari sebelum meninggal,” ujarnya.
Diketahui jenazah Yodi Prabowo ditemui di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat 10 Juli 2020 lalu.***