Kritisi Pemerintah Terkait Impor Beras 1 Juta Ton, Kang Emil: Daripada Impor Lebih Baik Beli dari Petani Jabar

- 17 Maret 2021, 20:19 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, petani Jawa Barat menolak rencana impor beras.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, petani Jawa Barat menolak rencana impor beras. /- Foto : Instagram @ridwankamil/



MEDIA PAKUAN - Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil angkat bicara terkait rencana impor satu juta ton beras yang akan dilakukan pemerintah pusat.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menunda impor beras sebanyak satu juta ton dari luar negeri.

Sebagaimana diketahui, bahwa impor satu juta ton beras akan dilakukan dalam waktu dekat ini oleh pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo.

Rencana impor beras sebanyak satu juta ton tersebut mendapat penolakan dari berbagai pihak, termasuk salah satunya dari orang nomor satu di Jawa Barat.
 
 
Baca Juga: Inggris Tambah Stok Hulu Ledak Nuklir Lebih dari 40 Persen, Boris Johnson: Rusia Ancaman Paling Akut

Menurut Kang Emil, impor beras berpotensi akan membuat harga beras lokal anjlok dan mengancam kesejahteraan petani. Terlebih, saat ini petani dalam negeri tengah menghadapi panen raya.

"Usul Jabar ke pemerintah pusat lebih baik menunda impor beras," ujarnya usai konsolidasi dengan perwakilan petani di 27 daerah secara virtual, Rabu 17 Maret 2021.

Kang Emil mengatakan, impor dapat dilakukan ketika stok beras dalam negeri defisit. Namun keadaan beras saat ini masih melimpah, bahkan di Jawa Barat kondisi beras surplus.
 
 
Baca Juga: Pasca Guru Divaksin! Pemkot Sukabumi Bahas Pembelajaran Tatap Muka 202, Wahyu: Belum Ada Instruksi

"Kalau posisinya kita krisis beras, saya kira impor masuk akal, tapi kami surplus," katanya seperti dikutip dari Antaranews.com.

Kang Emil berharap kebijakan impor beras yang akan dilakukan pemerintah jangan sampai malah menjadi ancaman terhadap kesejahteraan petani.

"Maka dalam pelaksanaannya diperlukan manajemen waktu yang lebih matang untuk melakukan impor beras, apalagi dalam jumlah banyak," tuturnya.

Selain itu, sambung Kang Emil, bahwa Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) di Kabupaten Cirebon berharap impor beras tidak dilakukan saat menjelang panen raya.

"Seperti yang diusulkan Gapoktan di daerah, tadi petani Cirebon curhat awalnya Bulog yang biasa membeli 120 ribu ton sekarang turun jadi 21 ribu ton," ungkapnya.

Ia memberikan saran, daripada melakukan impor, lebih baik membeli beras dari petani Jabar yang kini stoknya masih melimpah. Hingga April mendatang, stok beras Jabar surplus 320 ribu ton.

"Beras kita masih suprlus 320 ribu ton sampai bulan April, ini sudah berlebih banyak sekali. Jadi dari pada impor beras mending beli beras Jabar yang melimpah," pungkasnya.***






Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x