Inggris Tambah Stok Hulu Ledak Nuklir Lebih dari 40 Persen, Boris Johnson: Rusia Ancaman Paling Akut

- 17 Maret 2021, 17:56 WIB
Pusat Nuklir Inggris
Pusat Nuklir Inggris /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Inggris akan meningkatkan kapasitas penangkal nuklirnya sebesar 40 persen, untuk memastikan keamanan dalam kondisi global yang lebih berisiko dan ancaman teknologi baru.

Pernyataan itu diungkapkan Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson pada Selas, 16 Maret 2021.

Pernyataan ini disampaikan di House of Commons bahwa mereka akan membuat pusat operasi kontra-terorisme baru untuk menggabungkan kemampuan untuk "menggagalkan rancangan teroris, sementara juga menangani tindakan negara yang bermusuhan."

Baca Juga: Hadiri Rakor Program Pemberantasan Korupsi, Bupati Cianjur Herman Suherman Sampaikan Dukungan

Negara itu sebelumnya telah mengurangi persediaan senjata nuklirnya. Pada 2010, pemerintah menetapkan 180 hulu ledak untuk periode pertengahan 2020.

Johnson membatalkan batas sebelumnya dan mengatakan jumlahnya sekarang akan meningkat menjadi maksimal 260 hulu ledak nuklir.

"Tinjauan Terpadu Keamanan, Pertahanan, Pembangunan dan Kebijakan Luar Negeri" mengidentifikasi Rusia sebagai "ancaman paling akut" bagi keamanan negara.Seperti yang dilansir Media Pakuan Pikiran-Rakyat.com dari middleeastmonitor

Baca Juga: Pasca Guru Divaksin! Pemkot Sukabumi Bahas Pembelajaran Tatap Muka 202, Wahyu: Belum Ada Instruksi

Johnson merujuk pada serangkaian dugaan serangan agen saraf Novichok, yang melukai mantan mata-mata Rusia dan putrinya, seorang petugas polisi, dan membunuh seorang wanita, serta melukai serius pria lain di Inggris pada tahun 2018.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x