Sadis! Praktek 'Blooding' Pasukan Khusus Australia Bunuh Puluhan Tahanan dan Warga Sipil Afganistan

- 19 November 2020, 16:11 WIB
Ilustrasi perang.
Ilustrasi perang. /PIXABAY


MEDIA PAKUAN -
 Pasukan Khusus Australia diduga membunuh tahanan tak bersenjata dan warga sipil di Afganistan.

Australia mengatakan, tentara yang terlibat aksi pembunuhuhan kini berpotensi akan dikenakan pidana. Mereka melakukan aksi dugaan  pembunuhan terhadap 39 penduduk Afganistan.

Baca Juga: Bom Meledak di Kedubes Australia Tewaskan Sembilan Orang

Mayoritas yang terbunuh pada insiden itu, tahanan, petani dan penduduk lokal Afganistan lainnya. Mereka dibunuh dalam serangkaian penyerbuan terhadap warga yang tidak berdosa.

Jenderal Australia Angus John Campbell mengatakan ada bukti kasus terhadap pembunuhan yang terjadi di luar hukum peperangan. Personil yang melakukan pembunuhan sebanyak 25 personel. Seluruhnya personil  pasukan khusus Australia.

australiaBaca Juga: Lakukan Pembantaian terhadap Warga saat Perang, Perdana Menteri Australia Minta Maaf pada Afganistan

"Pada kasus pembunuhan itu berada di luar 'kondisi pertempuran,"kata Campbell.

Campbel mengatakan 19 anggota dan mantan militer Australia yang terlibat akan ditindak. Penyidik telah melakukan pemeriksaan untuk menemukan cukup bukti untuk dituntut.

Dari laporan sementara personel pasukan khusus senior memerintahkan kepada bawahannya untuk membunuh warga Afghanistan yang tidak bersenjata.

"Ada informasi tentara junior disuruh oleh komandan patroli mereka untuk menembak seorang tahanan. Mereka melakukan pembunuhan pertama  yang dilakukan tentara atau dikenal sebagai 'blooding'," katanya.

Baca Juga: Australia-Jepang Meningkatkan Hubungan Pertahanan di Tengah Kebangkitan China

Sebenarnya kasus ini  terjadi pada tahun tahun lalu. Namun kasus ini belum terungkap karena belum cukup bukti untuk mengungkapkannya.

Penyelidikan resmi Australia baru diketahui setelah terungkap dokumen rahasia tentang dugaan kejahatan perang di Afghanistan.

Campbell mencopot perintah untuk kelompok tugas operasi khusus yang ada di Afganistan

Perdana Mentri Australia mengungkapkan kesedihannya atas kesalahan yang dilakukan pasukan Australia di Afganistan pada akun twitternya.

Baca Juga: Ingin Kembali Bekerjasama dengan Tiongkok, Australia Minta Bantuan ASEAN

Sementara itu Australia memiliki sekitar 1.500 pasukan yang tersisa di Afganistan.***

Sumber: Ruters

 


 

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x