Pemilu AS Semakin Ketat! Donald Trump dan Biden Bersaing di Negara Bagian

- 19 Oktober 2020, 15:53 WIB
Kolase foto kandidat Presiden AS Donald Trump dan rivalnya, Joe Biden.
Kolase foto kandidat Presiden AS Donald Trump dan rivalnya, Joe Biden. /Instagram


MEDIA PAKUAN - Presiden Donald Trump, dan sang penantang Joe Biden, telah memulai putaran terakhir musim pemilihan dengan acara kampanye di negara-negara bagian. Kampanye ini akan dimulai pada 3 November 2020.

Dua minggu sebelum pemilihan, Trump mulai kampanye di Nevada. Kunjungan ke gereja dilakukan, sebelum rapat umum malam di Kota Carson dilaksanakan.

Sementara itu, Biden merupakan seorang penganut Katolik, dan menghadiri Misa di Delaware sebelum berkampanye di Carolina Utara.

Baca Juga: Perdana Menteri Britania Boris Johnson Mengundurkan Diri, Dinilai Gajinya Terlalu Rendah

Kedua kandidat berusaha membuat terobosan di negara bagian yang dapat membantu mengamankan jalan menuju kemenangan.

Akan tetapi, dinamika persaingan sangat stabil. Biden menikmati keuntungan signifikan pada pendapat nasional, dalam situs berita Real Clear Politics.

Trump duduk di barisan terdepan di Gereja Internasional Las Vegas.

Baca Juga: Cerita di Balik Nama Jennie BLACKPINK: Ternyata Diambil dari Nama Aktor!

“Pada pukul 4:30, Tuhan berkata kepada saya, bahwa Tuhan akan memberi presiden Trump kemenangan kedua," kata Denise Goulet, seorang Pendeta senior.

Trump juga memiliki dukungan dari kaum evangelis yang merupakan kunci kemenangannya di tahun 2016.

Sementara itu, Biden berbicara kepada para pendukungnya, pada rapat umum Drive-in di Durham, North Carolina.

Baca Juga: Kemenaker Isyaratkan Rekening Bank Tidak Akan Mendapatkan Transfer BLT Subsidi Gaji Jika?

Dia sangat fokus mempromosikan perubahan peradilan pidana untuk memerangi rasisme institusional, dan dia berjanji untuk membantu membangun kekayaan di antara komunitas Afrika-Amerika.

"Ini akan membuat perbedaan besar di sini di Carolina Utara," kata Biden, yang melepas masker wajahnya saat berbicara.

Dia mencatat, bahwa Trump telah mengatakan pada salah satu aksi unjuk rasa, bahwa negara telah mengubah sudut pandemi.

Baca Juga: Ribuan Orang di Thailand Melakukan Unjuk Rasa Menentang Pemerintahan

“Seperti yang dikatakan kakek saya, orang ini sudah salah jalan, jika dia mengira kita sudah berbelok di tikungan. Segalanya akan menjadi lebih buruk,” ujar Biden.

Kandidat wakil presiden dari Partai Demokrat, Senator Kamala Harris, membatalkan acara tatap muka selama akhir pekan, sebagai tindakan pencegahan setelah seorang ajudan dinyatakan positif COVID-19.

Dia akan kembali ke jalur kampanye pada hari senin dengan kunjungan ke Florida untuk menandai hari pertama pemungutan suara secara langsung di negara bagian itu.

Baca Juga: Tiga Hari Lagi Kemendikbud Bagikan Bantuan Kuota Data Internet untuk Belajar

Pendekatan yang diambil setiap kandidat pada hari-hari penutupan kontes sangat berbeda, dengan Biden merangkul pedoman kesehatan masyarakat untuk berkampanye selama pandemi.

Selama empat bulan terakhir, kampanyenya telah mengumpulkan lebih dari $1 miliar, dan itu telah memungkinkannya untuk melampaui keuntungan tunai Trump yang dulu sangat besar.

Dalam periklanan, Biden dan sekutu Demokratnya lebih unggul. Hal ini mampu untuk melampaui Trump.

Baca Juga: Sebelum Implementasi Vaksinasi di Kalangan Masyarakat, Presiden Jokowi Ingin Libatkan WHO

Meskipun Trump telah mundur dari periklanan di negara bagian Midwestern, yang dulu pernah mengamankan kemenangannya pada tahun 2016.

Dia telah berinvestasi banyak di tempat lain, termasuk North Carolina, dimana dia lebih sedikit unggul dari Biden di hari-hari mendatang.

Di Nevada, Partai Demokrat akan menghabiskan lebih banyak uang daripada Trump pada hari-hari penutupan, perbandingan nya, yaitu 3 banding 1.

Baca Juga: Lagi-Lagi Nakes dan Pedagang Sukabumi Tertular Covid-19 Terus Bertambah

Kunjungan Trump ke negara bagian itu adalah bagian dari jadwal acara kampanye yang agresif, dimana ia sudah memiliki taktik ampuh.

Meskipun pendapat dan prospek keuangan positif, manajer kampanye, Biden Jen O'Malley Dillon mengatakan, bahwa selama akhir pekan, angka nasional begitu buruk.

"Kami belum bisa berpuas diri sekarang, karena Donald Trump masih bisa memenangkan perlombaan ini, dan setiap indikasi yang kami miliki menunjukkan bahwa hal ini akan gagal," tulisnya dalam memo kepada para pendukung.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah