Sebelum Implementasi Vaksinasi di Kalangan Masyarakat, Presiden Jokowi Ingin Libatkan WHO

- 19 Oktober 2020, 14:16 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas “Antisipasi Bencana Hidrometeorologi”, di Istana Merdeka, Jakarta, belum lama ini.
Presiden Joko Widodo memimpin Rapat Terbatas “Antisipasi Bencana Hidrometeorologi”, di Istana Merdeka, Jakarta, belum lama ini. /Teguh/Humas Setkab


MEDIA PAKUAN - Presiden Republik Indonesia (RI), Ir.H.Joko Widodo ) pada Senin, 19 Oktober 2020 di Istana Merdeka Jakarta, mengadakan rapat terbatas dengan topik Antisipasi Penyebaran COVID-19.

Jokowi menyatakan bahwa dia ingin mengadakan pelatihan khusus terkait cara memperlakukan Vaksin COVID-19 sebelum implementasi vaksinasi di kalangan masyarakat, dengan melibatkan WHO.

“Masalah yang berkaitan dengan lapangan, perlu persiapan dalam implementasi, juga berkaitan dengan training-training. Jangan menganggap enteng, ini tidak mudah,” ujarnya eperti dilansir dari Antara, Senin 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Jalani KKN di Batanghari Jambi, 8 Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Terkonfirmasi COVID-19

Kepala Negara menegaskan mengenai pentingnya pelatihan khusus ini yang berkaitan dengan cara membawa vaksin hingga menggunakan, menaruh, atau menyimpannya.

Karena jumlah vaksin yang akan disuntikkan  berkapasitas sangat besar, maka dibutuhkan perlakuan yang berbeda-beda.

“Training membawa vaksin, training menaruh vaksin, karena ini dalam jumlah yang banyak karena vaksin pun ini harus mendapat treatment dan perlakuan yang beda-beda. Tiap vaksin beda-beda, dari G42 beda, dari Sinovac beda, dari AstraZeneca beda lagi, nyimpen di-cold storage-nya seperti apa, tidak boleh goncang atau boleh,” Jokowi menambahkan.

Baca Juga: Gempur Latihan Terus Pangeran Biru Persib Tampil Semangat setelah Libur Dua Hari

Oleh karena itu, ia meminta pihak terkait seperti WHO, supaya dilibatkan agar bisa memberikan pelatihan dengan standar yang jelas.

“Saya minta dilibatkan WHO, WHO Indonesia agar mereka bisa memberikan training-training sehingga standarnya menjadi jelas,” katanya.

Ia menghimbau kepada semua pihak agar lebih berhati-hati dalam menangani vaksin.

Baca Juga: Fakta Lisa BLACKPINK yang Sangat Tenar di Thailand: Fotonya Ada di Mana-Mana!

“Hati-hati mengenai vaksin, bukan barang gampang ini, setelah saya pelajari semakin hari, saya yakin tidak mudah,” tambahnya lagi.

Menteri BUMN telah melaporkan kepada Presiden mengenai produksi vaksin.

Untuk saat ini, vaksin produksi AstraZeneca akan dikirim secara perdana pada April 2021, dan Indonesia akan mendapatkan sekitar 11 juta sampai 100 juta vaksin setiap bulan.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah