MEDIA PAKUAN - As menjadi sekutu Israel paling kuat selama ini sekaligus pemberi persenjataan kepada militer Israel untuk menyerang kota Gaza, namun untuk pertama kalinya dalam sejarah AS menyusun rencana genjatan senjata sementara dijalur Gaza, sementara di jalur Rafah AS meminta genjatan senjata diberlakukan sesegera mungkin.
"Untuk pertama kalinya, AS mengusulkan kata gencatan senjata.... Itu penting karena Israel tidak menginginkan kata gencatan senjata dalam resolusi apa pun, dan sekarang AS yang mengusulkannya," katanya.
Sejak 7 Oktober 2023, Washington telah berusaha untuk melindungi sekutunya, Israel penjajah, dari tindakan PBB dan telah dua kali memveto resolusi Dewan Keamanan. Mereka juga pernah abstain dua kali.
Sebelumnya AS menjadi salah satu negara yang menentang genjatan senjata dan malah melayangkan veto pada perancangan genjatan senjata.
Baca Juga: Mengapa AS Masih Menolak untuk Berikan Selamat pada Prabowo? Apa Alasanya?
DK PBB harus menggarisbawahi dukungan AS untuk gencatan senjata sementara di Gaza sesegera mungkin.
Hal itu berdasarkan formula semua sandera dibebaskan, juga mengangkat semua hambatan untuk penyediaan bantuan kemanusiaan dalam skala besar di Gaza.
Rancangan AS juga memperingatkan Israel penjajah untuk tidak melancarkan serangan darat di Rafah.
"Dewan Keamanan harus menggarisbawahi bahwa serangan darat besar seperti itu tidak boleh dilanjutkan, dalam situasi saat ini," ucapnya.