Cemaskan Perang Meluas, Pasca AS dan Inggris Serang Pemberontak Houti: Apakah Picu Konflik Timur Tengah?

- 16 Januari 2024, 16:45 WIB
Sebuah pesawat lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran militer di Yaman, yang ditujukan pada milisi Houthi.
Sebuah pesawat lepas landas untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran militer di Yaman, yang ditujukan pada milisi Houthi. /Reuters/US Central Command/via REUTERS
 
MEDIA PAKUAN - Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangkaian penyerangan terhadap pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran.
 
Penyerangan diwilayah Yaman sangat mengejutkan semua pimpinan negara diseluruh dunia.
 
Penyerangan yang dilakukan kedua negara adi daya berlangsung Kamis 11 Januari 2024 lalu di khawatir akan meluas hingga memicu konflik di Timur Tengah.
 
Apalagi pemberontakan pun semakin meluas wilayah Yaman, termasuk ibu kota, serangan semakin memanas untuk menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah.
 
Baca Juga: Ultimatum Polda Metro, Pengendara Kendaraan Knalpot Brong Ditindak Tegas: Sanksi Tilang!

Tidak hanya menyerang Yaman, Serangan AS dan Inggris menargetkan beberapa kota di negara itu, termasuk ibu kota Sanaa, kota pelabuhan barat Hodeidah, serta Saada dan Dhamar.

Baik Washington dan London telah berulang kali memperingatkan Houthi agar tidak menyerang kapal yang melewati Laut Merah.

Alasan di balik penyerangan AS terhadap Houthi dikarenakan AS menganggap Houthi berbahaya bagi kebebasan navigasi di salah satu jalur air paling vital di dunia.

Dia juga percaya sejak 2004, Houthi telah memperoleh pengalaman lebih dari dua dekade dalam perang gerilya, dan selamat dari perang regional sejak 2015.
 
Baca Juga: Dalih Ikuti Langkah Jokowi, Maruarar Sirait Undurkan Diri dari Anggota PDI Perjuangan: Saya Mohon Maaf!

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan militer lebih lanjut jika diperlukan.
 
Namun AS juga telah menegaskan bahwa mereka tidak ingin melihat konflik yang semakin meluas di Timur Tengah.

Satu-satunya pilihan nyata yang tersisa bagi AS dan Inggris adalah melakukan hal yang sama – serangan dari jarak jauh

Iran, yang mendukung Houthi, mengutuk serangan terhadap Yaman sebagai “pelanggaran nyata terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Yaman” dan pelanggaran hukum internasional.
 
 
 
Baca Juga: Belum 24 Jam Videotron Anies Viral di Media Sosial, Eeh... Malah Diturunkan, Ada Apa Ya?

Kelompok Houthi, yang mendukung kelompok Palestina Hamas, menyebut serangan Amerika Serikat dan Inggris biadab dan dalam sebuah pernyataan mengancam bahwa semua kepentingan AS dan Inggris telah menjadi 'target yang sah'.

Posisi Houthi dalam serangan di Laut Merah adalah mereka mencegah kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel melintasi rute tersebut – sebagai imbas dari apa yang terjadi di Gaza.

Kelompok Houthi mengatakan mereka tak tergoyahkan oleh serangan-serangan tersebut, namun AS berpendapat bahwa serangan tersebut telah merusak kemampuan militer kelompok pemberontak tersebut.***

 
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x