Benarkah Israel Umumkan kekalahannya? Kehilangan 21 Tentaranya Hanya 24 Jam Terakhir: Apakah Perang Berakhir?

- 25 Januari 2024, 11:46 WIB
Asap membubung setelah rentetan serangan Israel menghantam gedung pusat pelatihan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di Khan Yunis, Gaza, pada Rabu 24 Januari 2024./ANTARA/Anadolu/tm
Asap membubung setelah rentetan serangan Israel menghantam gedung pusat pelatihan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), di Khan Yunis, Gaza, pada Rabu 24 Januari 2024./ANTARA/Anadolu/tm /
 
MEDIA PAKUAN - Setelah hampir tiga bulan menghadapi perang paling parah sepanjang sejarah, pada Senin 23 Januari lalu.
 
Israel penjajah mengumumkan kekalahan tempurnya karena kehilangan 21 tentaranya dalam 24 jam terakhir.

Bagi Israel, kematian 21 tentara dalam satu hari itu merupakan korban tewas terbesar sejak operasinya pada 27 Oktober 2023 lalu.
 
Sebagian besar dari tentara tersebut tewas akibat tembakan granat berpeluncur roket yang menghantam sebuah tank dan sebuah bangunan yang sedang mereka coba ledakkan.
 
Baca Juga: Gus Mus Sindir Ada Kiai Hampir Jadi Wali Tiba-Tiba Jadi Timses

"Kemarin kami mengalami salah satu hari tersulit sejak perang meletus," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikutip Reuters.

Di sisi lain, ketika berita kekalahan Israel menyebar ke seluruh Gaza, warga Palestina merayakan apa yang mereka anggap sebagai kemenangan.

Menurut laporan, serangan Hamas tersebut telah menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar adalah warga sipil.
 
Sementara itu, serangan Israel terhadap Hamas di Gaza dilaporkan telah menewaskan 25.295 orang, dengan sebagian besar korban adalah perempuan, anak-anak, dan remaja, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.
 
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Persib Bandung U16 pada Babak 8 Besar Elite Pro Academy Liga 1, Pertama Lawan Borneo FC

Serangan Israel juga telah menghancurkan ribuan rumah, sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur lainnya di Gaza, yang merupakan wilayah paling padat penduduknya di dunia.

Konflik di Gaza diharapkan akan berlanjut sepanjang tahun 2024, menurut pernyataan militer Israel.

"Atas nama pahlawan kami, demi hidup kami, kami tidak akan berhenti berjuang hingga kemenangan mutlak."

Jumlah kematian yang besar ini terjadi ketika IDF menyerang bagian barat Khan Younis, kota utama di Selatan Gaza. Israel mengatakan kota itu sekarang menjadi basis utama Hamas, kelompok Islam yang menguasai wilayah kantong Palestina itu.
 
Baca Juga: Benarkah Pernyataan Jokowi Terkait Presiden Bisa Berkampanye Picu Kontroversi Publik? Simak Menurut UUD?

Banyaknya korban jiwa ini dapat menambah momentum baru bagi seruan kepada pemerintah Israel untuk menghentikan serangan di Gaza. Banyaknya korban di pihak Israel telah memberikan tekanan pada pemerintah Israel untuk menghentikan operasi-operasi militer sebelumnya.

Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus melancarkan serangan sampai Israel menghancurkan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza.
 
Terutama mendapatkan pembebasan para sandera. Masyarakat Israel semakin terpecah dalam pertanyaan apakah hal tersebut mungkin dilakukan.

Serangan ini terjadi di saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali bersumpah bakal terus menyerang Gaza sampai kelompok Hamas musnah, serta membebaskan lebih dari 100 sandera di Gaza.***


 


 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x