Hamas Desak Dunia Selidiki Aksi Genosida yang Dilakukan Israel Penjajah

- 24 Januari 2024, 11:30 WIB
Pegiat sosial media asal Palestina menghitung kata Hamas dalam sidang pembelaan Israel Penjajah di Mahkamah Intenasional (ICJ), Jumat, 12 Januari 2024.
Pegiat sosial media asal Palestina menghitung kata Hamas dalam sidang pembelaan Israel Penjajah di Mahkamah Intenasional (ICJ), Jumat, 12 Januari 2024. /X @Hamzah_1948/

MEDIA PAKUAN - Aksi genosida yang dilakukan penjajah Israel telah membuat seluruh kota Gaza hampir menjadi kota mati namun penjajah Israel membantah bahwa pihaknya melakukan pembantaian etnis Israel di tanah gaza.

Bahkan Israel menjajah dianggap melakukan playing victim seolah-olah merasa menjadi pihak yang paling tersakiti, hal itu memicu amarah militer Hamas padahal tanpa diungkapkan dunia tahu bahwa penjajah Israel telah melakukan pembantaian yang sangat brutal sejak 7 Oktober 2023.

Kelompok nasionalis Palestina pun tidak tinggal diam pada minggu 21 Januari 2024 mereka mendesak masyarakat internasional untuk mendukung penyelidikan terhadap aksi genosida yang dilakukan Israel penjajah di gajah.

Hamas pun mengungkapkan bahwa sebenarnya konflik yang mereka hadapi bukanlah konflik dengan orang-orang Yahudi tetapi dengan para zionis.

Baca Juga: Akhiri Konflik Palestina- Israel, Uni Eropa Desak Dua Negara: Apa Dimaksud Dua Negara? Simak Penjelasannya

"Hamas tidak mengobarkan perjuangan melawan orang-orang Yahudi karena mereka Yahudi, tetapi mengobarkan perjuangan melawan Zionis yang menduduki Palestina," katanya. "Akan tetapi, Zionis Lah yang terus-menerus mengidentifikasi Yudaisme dan Yahudi dengan proyek kolonial dan entitas ilegal mereka sendiri," ujar Hamas menambahkan.

"Di sini, kami mengingatkan bahwa masalah Yahudi pada dasarnya adalah masalah Eropa. Sementara lingkungan Arab dan Islam, sepanjang sejarah, adalah tempat yang aman bagi orang-orang Yahudi dan orang-orang lain dari kepercayaan dan etnis lain," tutur Hamas.

Konflik bermula ketika peristiwa nakba pada 1948 atau bencana yaitu perampasan tanah dan pemindahan massal warga Palestina kemudian terjadilah perang Timur Tengah pada 1967 yang mengakibatkan Israel penjajah menduduki Timur dan gaza serta dataran tinggi golden Suriah dan wilayah sungai Mesir.

Hamas menerbitkan laporan tentang serangan pada 7 Oktober 2023 lalu di wilayah Israel Penjajah. Laporan tersebut setebal 16 halaman dengan tajuk Narasi Kami: Operasi Banjir Al-Aqsa.

Baca Juga: Belum Reda Gaza Dibombardir, AS dan Eropa Tuduh Hamas Organisasi Teroris: Peluang Damai Tipis

Dalam laporan tersebut, Hamas menjelaskan bahwa serangan 7 Oktober 2023 merupakan buntut dari pendudukan Israel Penjajah yang dilakukan sejak lama. Selain itu, Hamas juga menyinggung soal tindakan terbaru Israel terhadap penduduk Palestina sebelum 7 Oktober 2023.

Hamas mengaku melakukan serangan setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan Perjanjian Oslo. Hamas juga mengklaim bahwa Israel berupaya membuat negara Timur Tengah Baru.

Dalam laporan Hamas sejumlah daftar tindakan Israel penjajah terhadap Palestina sebelum 7 Oktober 2003 di beberkan termasuk 5 perang melawan gaza sejak pergantian abad dan intifada kedua yang telah menewaskan lebih dari 11.000 warga Palestina

Kemudian mereka juga menyatakan bahwa Israel penjajah mengacaukan kesepakatan Oslo dan kemungkinan mendirikan negara Palestina melalui kampanye luas pembangunan pemukiman dan yahudisasi tanah Palestina di tepi barat dan Yerusalem yang didudukinya

Kemudian Israel juga menyerang masjid al-aqsa di Yerusalem hal itu ditandai sebagai serangan dan penghinaan terhadap warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel selama 17 tahun.***

Editor: Ahmad R

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x