MEDIA PAKUAN- Pasca gencatan senjata usai diberlakukan, perang antara palestina dan Israel kembali membara.
Tentara Israel kembali menghujani bom dan roket di wilayah pemukiman warga di Gaza. Bombardir roket dan senjata berat menghantam pemukiman.
Tembakan membabi buta mewarnai telah berakhirnya genjatan senjata, Jum'at 1 Desember 2023 lalu.
Akibat serangan tentara zionis Yahudi itu, sebanyak 28 bayi yatim piatu, 16 bayi pertama dibawa ke Rumah Sakit Umum El Arish yang berjarak 45 km (28 mil) dari Rafah. Sedangkan 12 bayi lainnya dipindahkan ke Kairo.
Baca Juga: Anak Durhaka! Putra Petinggi Hamas Serukan Eksekusi Mati Ayahnya, Sheikh Hassan Yousef: Belot Mata-mata Israel
Namun, masa depan mereka masih belum pasti karena mereka berada di Mesir tanpa keluarga.
Banyak di antara mereka yang tidak mempunyai anggota keluarga langsung yang masih hidup, dan tidak jelas siapa, dan di mana, kerabat mereka yang tersisa, kata dokter.
Serangan tentara Israel kembali menyerang Gaza dengan hujan bom yang menewaskan 184 orang, melukai sedikitnya 589 lainnya. Akibatnya, bom menghantam lebih dari 20 rumah.
Selain itu, beberapa warga sipil kembali di tahan oleh penjajah Israel dan bantuan pun mulai sulit masuk.
Ratusan truk yang membawa bantuan untuk Gaza berbaris dalam antrian panjang di perbatasan Rafah sisi Mesir.
Sopir truk Ahmed Naim Ibrahim menjadi salah satu yang pertama mengantri. Pada hari Kamis, tidak ada truk yang diizinkan masuk, kata Ibrahim, karena kemacetan di sisi lain perbatasan.
Baca Juga: Tempe Busuk Jangan Dibuang, Ini Resep Sambal Tempe Bakar Kemangi
Bahkan truk truk lainnya telah mengantri sejak Minggu lalu, tentara Israel memeriksa truk-truk tersebut, setelah itu mereka kembali ke Rafah.
Baru setelah itu truk-truk tersebut dapat menurunkan bantuan yang disalurkan ke Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dan badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Namun, ketika ada barang barang yang dilarang maka truk tidak di izinkan masuk misalnya, pisau dapur kecil, gunting, dan tabung gas tidak diperbolehkan.