Anak Durhaka! Putra Petinggi Hamas Serukan Eksekusi Mati Ayahnya, Sheikh Hassan Yousef: Belot Mata-mata Israel

- 3 Desember 2023, 12:30 WIB
Israel serang Gaza selatan setelah gencatan senjata berakhir, Jumat 1 Desember 2023.
Israel serang Gaza selatan setelah gencatan senjata berakhir, Jumat 1 Desember 2023. /Hatem Khaled/
 
MEDIA PAKUAN- Mosab Hassan Yousef anak dari salah satu petinggi Hamas mengatakan hukuman mati harus dijatuhkan pada semua militan Hamas dalam tahanan Israel. 
 
Termasuk ayahnya sendiri, Sheikh Hassan Yousef. Mata-mata Israel itu, menyampaikan pernyataan melalui wawancara zoom yang disiarkan pemerintah Yahudi.

“(Untuk) segala kejahatan yang menimpa para sandera, Israel harus mengeksekusi para pemimpin tertinggi Hamas tanpa kecuali. Ada ratusan di antara mereka yang ada di tangan Israel, ini adalah satu-satunya bahasa yang dipahami oleh Hamas," kata Yousef.

Sosok Mosab Hassan Yousef, nama pria Palestina.  Dia merupakan  putra salah satu pendiri Hamas , Sheikh Hassan Yousef.
 
Namun sebelum pecah perang Israel lawan pejuang Hamas, dia membelot menjadi agen Israel. Pembelotan selama satu dasawarsa sebelum akhirnya kedoknya terbongkar oleh pasukan ayahnya sendiri.
 
Baca Juga: Tempe Busuk Jangan Dibuang, Ini Resep Sambal Tempe Bakar Kemangi

Hassan dikenal sebagai mata mata Israel. Menurut berbagai sumber, pria kelahiran Ramallah, 5 Mei 1978 adalah mantan militan Palestina.
 
Sebelum membelot Israel dia bertugas memantau gerak-gerik terkait konflik yang terjadi di Gaza.

Kemudia, Hassan masuk kristen karena pernah suatu ketika ia mendapati Hamas menggunakan warga sipil dan anak-anak sebagai tameng. Akibatnya ia mulai ragu akan Islam dan Hamas.

"Hamas adalah sebuah gerakan kekerasan. Mereka hanya bisa mengungkapkan ekspresinya melalui kekerasan dan terorisme," ujar Yousef

Secara diam-diam, ia berpindah keyakinan menjadi seorang Kristiani dan memata-matai Hamas untuk Israel pada 1997 dan 2007.
 
Intelijennya mencegah ragam serangan, salah satunya bom bunuh diri.
 
Baca Juga: Gawat! Tebing Galian di Jalan KH Ahmad Sanusi Sukabumi Nyaris Longsor, Tower BTS Terancam Ambruk

Pada Maret 2010, ia menulis otobiografi 'The Son of Hamas' yang menceritakan kisah hidupnya dari membenci menjadi mencintai orang Yahudi.
 
Dalam buku itu juga menceritakan kisah dalam organisasi teroris.

Ia pindah ke Amerika Serikat (AS) dan menjadi orang buangan ketika buku pertamanya diedarkan.
 
Tidak ada pemerintah, bahkan Israel, yang mau mengakui karyanya. Tidak ada gereja yang mau menerimanya.

Sampai akhirnya Hassan mendapat pengakuan atas bantuan pemerintah AS dan menetap tinggal di AS.

Sebelumnya, Dijuluki "Green Prince" atau "Pangeran Hijau", Yousef lahir di Ramallah pada 5 Mei 1978.
 
Dia berkhianat dengan menjadi agen Shin Bet—dinas keamanan dalam negeri Israel—dari 1997 hingga 2007.

Bagi Shin Bet, sang "Pangeran Hijau" adalah sumber paling berharga dalam kepemimpinan Hamas.
 
 
Yousef rajin memasok informasi ke dinas tersebut, yang mencegah banyak serangan bunuh diri dan pembunuhan warga Israel.

Informasi dari mulutnya pula yang membuat Shin Bet berhasil membongkar banyak sel Hamas, dan membantu pasukan Israel memburu banyak militan Gaza.
 
Bahkan, ulah Yousef berujung pada pemenjaraan ayahnya sendiri; Sheikh Hassan Yousef.***

  
 
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: VOC ASIA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x