Network
Paulo Tarasyuk, CEO sebuah perusahaan perjalanan online dari Ukraina mengatakan kesulitannya untuk berkomunikasi dengan orang Rusia.
Namun ia menambahkan bahwa dia tidak melihat perlunya terlibat dengan Rusia tentang perang, karena masing-masng memiliki informasi sendiri.
Menurutnya pada musim semi, dia telah membantu 10 orang Ukraina pindah ke Bali, dan masih ada permintaan bantuan dari orang-orang di Ukraina.
Salah satu pendiri Parq Ubud, warga AS, William Wiebe mengatakan pihaknya dan investor tidak pernah bermaksud untuk melayani sepenuhnya orang Rusia dan Ukraina, karena menurutnya akan digunakan lebih banyak oleh turis China dan Australia.
Mr Wiebe mengungkapkan setelah perang dimulai dan setelah mobilisasi Rusia, pihaknya harus menyiapkan lebih banyak apartemen, untuk daftar tunggu sekitar 300 orang.
Manajer penjualan real estat Parq Ubud, Kristina Kuchinskaia mengatakan sekitar 90 persen orang di Parq adalah orang Rusia dan Ukraina.
Walaupun perang masih membebani banyak orang disana namun realita yang terjadi membuat persahabatan kedua warga negara ini terbentuk seiring waktu.***
