Ribuan Turis Rusia dan Ukraina Terdampar di Thailand, Pemerintah Berikan Perpanjangan Visa 30 Hari

- 13 Maret 2022, 15:09 WIB
kerusakan akibat serangan Rusia di Chenihiv, Ukraina/Reuters
kerusakan akibat serangan Rusia di Chenihiv, Ukraina/Reuters /
 
MEDIA PAKUAN - Ribuan turis Rusia tak bisa pulang ke negaranya dan terdampar di Thailand.  
 
Sanksi dan penerbangan yang dibatalkan karena Perang di Ukraina, membuat banyak yang tidak mampu membayar tagihan mereka.
 
Baca Juga: Tarif Mahar Selangit, Di Arab Saudi Banyak Laki- laki Menjomblo hingga Tua: Gaji Standar Dibawah Rata-rata

Krisis di Eropa juga menghambat rencana pemulihan untuk industri pariwisata di negara Asia Tenggara.
 
 
 

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn kepada AP mengatakan diperkirakan sebanyak 6.500 turis Rusia dan 1000 warga Ukraina terjebak di Phuket.
 
Surat Thani, Krabi dan Pattaya, empat provinsi yang merupakan tujuan resor paling populer.
 
Kementerian Kesehatan Thailand mencatat, sekitar 17.599 orang Rusia, pada bulan Februari datang ke Thailand.
 
 
Jumlah itu mewakili 8,6% dari total 203.970 wisatawan mancanegara. Setelah invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, jumlah mereka menurun drastis.
 
Yuthasak Supasorn mengatakan Rusia menghadapi dua masalah utama: pembatalan penerbangan pulang oleh maskapai yang telah berhenti terbang ke Rusia, dan penangguhan layanan keuangan, terutama oleh perusahaan kartu kredit yang telah bergabung dengan sanksi terhadap Moskow. 
 
 
Namun diantara mereka ada juga yang lebih suka menunda kepulangannya. “Ada beberapa maskapai yang masih terbang ke Rusia, tetapi pelancong harus transit di negara lain. Kami sedang berusaha mengoordinasikan dan mencari penerbangan untuk mereka, ”kata Yuthasak.
 
Hampir semua penerbangan langsung dari Rusia telah ditangguhkan, namun koneksi masih tersedia melalui operator besar yang berbasis di Timur Tengah.
 
Baca Juga: Jamaah Asal Indonesia Meninggal Ketika Umroh, Inilah Amalan yang Dilakukan agar Bisa Wafat di Makkah

Dia mengatakan upaya juga sedang dilakukan untuk menemukan metode pembayaran alternatif bagi wisatawan Rusia.
 
Siwaporn Boonruang, penerjemah sukarelawan untuk orang Rusia yang terdampar di Krabi, mengatakan beberapa tidak dapat membayar tagihan mereka karena mereka tidak dapat lagi menggunakan kartu kredit Visa atau Mastercard.

Banyak yang memiliki uang tunai dan mereka yang memiliki kartu kredit UnionPay, yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa keuangan China, masih dapat menggunakannya, tetapi pembayaran dengan cryptocurrency tidak diperbolehkan, katanya.
 
Baca Juga: Bikin Muslim Gempar! Jamaah Umroh Tergeletak Begitu Saja di Masjidil Haram, Apa yang Terjadi Sebenarnya?

Banyak hotel telah membantu dengan menawarkan potongan harga, tambahnya.

Pemerintah Thailand telah menawarkan perpanjangan visa 30 hari tanpa pembayaran, dan berusaha mencari akomodasi alternatif berbiaya rendah bagi orang-orang yang terpaksa tinggal untuk waktu yang lama.*** 

Editor: Ahmad R

Sumber: APNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x