Sanksi dan penerbangan yang dibatalkan karena Perang di Ukraina, membuat banyak yang tidak mampu membayar tagihan mereka.
Baca Juga: Tarif Mahar Selangit, Di Arab Saudi Banyak Laki- laki Menjomblo hingga Tua: Gaji Standar Dibawah Rata-rata
Krisis di Eropa juga menghambat rencana pemulihan untuk industri pariwisata di negara Asia Tenggara.
Krisis di Eropa juga menghambat rencana pemulihan untuk industri pariwisata di negara Asia Tenggara.
Baca Juga: Tertimpa Rezeki, Baru Tiga Hari Kerja di Arab Saudi TKW Ini Langsung Dipersunting oleh Majikan
Baca Juga: Berhasil Terekam Kamera Youtuber, Beginilah Reaksi Orang Arab Saudi Ketika akan Turun Hujan
Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand, Yuthasak Supasorn kepada AP mengatakan diperkirakan sebanyak 6.500 turis Rusia dan 1000 warga Ukraina terjebak di Phuket.
Surat Thani, Krabi dan Pattaya, empat provinsi yang merupakan tujuan resor paling populer.
Kementerian Kesehatan Thailand mencatat, sekitar 17.599 orang Rusia, pada bulan Februari datang ke Thailand.
Baca Juga: Rusia Ultimatum, Konvoi Pengiriman Senjata Barat Target Sah Sasaran Pasukannya: Timbulkan Bencana
Jumlah itu mewakili 8,6% dari total 203.970 wisatawan mancanegara. Setelah invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina, jumlah mereka menurun drastis.
Yuthasak Supasorn mengatakan Rusia menghadapi dua masalah utama: pembatalan penerbangan pulang oleh maskapai yang telah berhenti terbang ke Rusia, dan penangguhan layanan keuangan, terutama oleh perusahaan kartu kredit yang telah bergabung dengan sanksi terhadap Moskow.
Namun diantara mereka ada juga yang lebih suka menunda kepulangannya. “Ada beberapa maskapai yang masih terbang ke Rusia, tetapi pelancong harus transit di negara lain. Kami sedang berusaha mengoordinasikan dan mencari penerbangan untuk mereka, ”kata Yuthasak.
Baca Juga: Jamaah Asal Indonesia Meninggal Ketika Umroh, Inilah Amalan yang Dilakukan agar Bisa Wafat di Makkah
Dia mengatakan upaya juga sedang dilakukan untuk menemukan metode pembayaran alternatif bagi wisatawan Rusia.
Dia mengatakan upaya juga sedang dilakukan untuk menemukan metode pembayaran alternatif bagi wisatawan Rusia.
Siwaporn Boonruang, penerjemah sukarelawan untuk orang Rusia yang terdampar di Krabi, mengatakan beberapa tidak dapat membayar tagihan mereka karena mereka tidak dapat lagi menggunakan kartu kredit Visa atau Mastercard.
Banyak yang memiliki uang tunai dan mereka yang memiliki kartu kredit UnionPay, yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa keuangan China, masih dapat menggunakannya, tetapi pembayaran dengan cryptocurrency tidak diperbolehkan, katanya.
Banyak yang memiliki uang tunai dan mereka yang memiliki kartu kredit UnionPay, yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa keuangan China, masih dapat menggunakannya, tetapi pembayaran dengan cryptocurrency tidak diperbolehkan, katanya.
Baca Juga: Bikin Muslim Gempar! Jamaah Umroh Tergeletak Begitu Saja di Masjidil Haram, Apa yang Terjadi Sebenarnya?
Banyak hotel telah membantu dengan menawarkan potongan harga, tambahnya.
Pemerintah Thailand telah menawarkan perpanjangan visa 30 hari tanpa pembayaran, dan berusaha mencari akomodasi alternatif berbiaya rendah bagi orang-orang yang terpaksa tinggal untuk waktu yang lama.***
Banyak hotel telah membantu dengan menawarkan potongan harga, tambahnya.
Pemerintah Thailand telah menawarkan perpanjangan visa 30 hari tanpa pembayaran, dan berusaha mencari akomodasi alternatif berbiaya rendah bagi orang-orang yang terpaksa tinggal untuk waktu yang lama.***