MEDIA PAKUAN - Bali adalah tujuan utama bagi banyak orang Rusia dan Ukraina, bahkan sebelum terjadinya perang.
Sejak perang di Ukraina dimulai, sebuah estate yang terdiri dari kompleks apartemen dan kafe bernama Parq Ubud, di Jalan Sriwedari No.66 Tegalantang, Ubud, Bali, menjadi tempat unik dimana orang-orang dari Rusia dan Ukraina, belajar hidup berdampingan dan bekerja bersama.
Bali yang mempromosikan diri sebagai lokasi kerja bagi pengembara digital dan menjanjikan visa jangka panjang kepada orang-orang yang berpendidikan tinggi dalam teknologi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan pemerintah Indonesia akan membantu memperbaharui visa turis bagi mereka yang saat ini terjebak perang.
Menurut data imigrasi, lebih dari 14.500 orang Rusia dan lebih dari 3.000 orang Ukraina telah datang ke Bali.
Beberapa pria Rusia mengaku bahwa mereka ke Bali untuk menghindari wajib militer dan menentang perang, namun mereka sangat berhati-hati jika membahas terkait Presiden Rusia Vladimir Putin.
Polina Ptushkina, seorang desainer startup cryptocurrency dari Rusia yang tiba di Bali pada bulan Maret, menceritakan percakapan canggung dengan seorang wanita Ukraina yang bekerja di kantor dekat kafe Parq.
Bagi beberapa orang Ukraina di kompleks itu, melihat orang Rusia mengingatkan peristiwa menyakitkan yang terjadi di kampung halamannya.