MEDIA PAKUAN - Kantor Federal Urusan Keluarga dan Fungsi Masyarakat Sipil Jerman, Jumat 6 Desember 2022 mengungkapkan bahwa situasi perang Rusia di Ukraina telah mempengaruhi sikap personil militer di negara itu.
Mengutip media Jerman, Redaktions Netzwerk Deutschland (RND), Juru bicara Kantor Federal Jerman mengatakan bahwa pada tahun 2022, jumlah personel militer Jerman yang menolak untuk bertugas dan memilih mengundurkan diri dari kesatuannya, tercatat meningkat lima kali lipat atau sekitar 500 persen.
Ironisnya disaat Jerman berupaya untuk meningkatkan kapasitas militernya, ratusan personel militer negara itu, memutuskan untuk berhenti dari militer, yang sebagian besar dilatarbelakangi karena menghindari kemungkinan terlibat dalam krisis Ukraina.
Baca Juga: Ekonomi Vietnam Menguat, Pertumbuhan PDB Meningkat 8,02 Persen di 2022
Disisi lain sejak wajib militer di Jerman ditangguhkan pada tahun 2011, jumlah pelamar untuk militer juga telah menurun drastis sejak awal tahun 2022.
Kantor Federal untuk Urusan Keluarga dan Fungsi Masyarakat Sipil Jerman mencatat telah menerima 201 surat permohonan pengunduran diri dari militer.
Sementara pada tahun 2022 lalu, jumlah pengunduran diri dari militer meningkat menjadi 951 surat permohonan.
Pada bulan Desember, sebuah laporan rahasia mengungkapkan bahwa militer Jerman telah menghadapi masalah kekurangan peralatan dan persenjataan, sistem pertahanan udara, teknologi kapal perang dan lain-lainnya.